XX. SULIT MENYATAKAN

733 107 7
                                    

Terlalu sulit untuk
menyatakan perasaan
Terlalu takut jika nanti
harus kehilangan.
-Yudi-

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

SETELAH para pemenang berfoto bersama dengan trofi dan mendalinya, kini mereka pulang membawa kemenangan dan rasa bangga tetapi semua itu tidak membuat mereka sombong kepada lawan mereka yang kalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SETELAH para pemenang berfoto bersama dengan trofi dan mendalinya, kini mereka pulang membawa kemenangan dan rasa bangga tetapi semua itu tidak membuat mereka sombong kepada lawan mereka yang kalah.

"Gilaaa kita menang!!!" Seru Larva sembari melompat-lombat bak seekor katak yang sedang kehujanan.

"Iya dong, ini semua berkat Yudi." Balas Leon sembari menepuk bahu Yudi dengan pelan.

Mendengar hal tersebut Yudi hanya tersenyum tipis, "bukan berkat gue tapi berkat kalian semua, berkat kerja keras kita." Sahut Yudi.

"Hip-hip."

"Horeee!!!"

Setelah bersorak gembira seluruh pemain dan para suporternya berjalan menuju parkirakan Gor untuk masuk ke dalam bus yang mengantar mereka tadi pagi kesini. Yudi berjalan dengan langkah pelan menuju kursi bus yang tadi pagi dia duduki sembari melihat ke arah jendela, senyuman terukir diwajahnya.

Pikiran pria tersebut kini melayang memikirkan sosok gadis yang membuat semangatnya bangkit pada saat pertandingan, kalian pasti sudah tahu siapa gadis itu.

"Yudi!" Panggil Larva berlari ke arah dirinya lantas lelaki tersebut duduk di sebelah Yudi sambil terkekeh, "lo kenapa suka banget sendirian sih? Kita itu tadi menang turnamen masa lo cuma diem aja sambil natap jendela? Basi, ayo ikut joged!"

Tadi pagi Leon yang mengajak Yudi untuk ikut berjoged ria dan sekarang Larva yang mengajak dirinya, Yudi hanya terdiam seraya menggeleng-gelengkan kepalanya tanda bahwa pria itu menolak.

Larva menghela napas, "lo emangnya lagi mikirin apa sih? Wulan?" Yudi tersentak kaget mendengar ucapan Larva membuat Yudi salah tingkah dan berperilaku gugup.

"Oh ternyata lagi mikirin si Wulan."

"Ah e-enggak! Enggak kok!" Protes Yudi dengan ekspresi yang mencurigakan bagi Larva, pria itu sudah tahu bahwa Yudi memang sedang memikirkan gadis yang terlalu sulit untuk tidak dipikirkan.

Larva memutar bola mata malas, "lo itu ga pinter bohong. Udah, gue tahu kok lo suka sama Wulan." Ujar Larva sambil menepuk bahu Yudi dengan perlahan.

Yudi terdiam.

"Kalau memang lo bener-bener suka sama Wulan, lo tahu apa yang harus lo lakukan sekarang?"

Y & W [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang