Y & W [END]

XXVI. SIFAT IBLIS

Kadang manusia bersifat iblis adalah manusia yang sudah bosan tersakiti karena terlalu bersifat baik bak malaikat.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

SUDAH berkali-kali lelaki itu memukul tembok kamarnya dengan sangat keras hingga kepalan tangannya yang digunakan memukul itu mulai berubah kemerah-merahan. Wajah lelaki itu tampak sedang marah.

"Udahlah, lo mukul tembok itu ribuan kali juga gabakal bikin Wulan kembali jatuh cinta sama lo." Ujar Louis dengan jujurnya karena sepertinya pria itu sudah bosan melihat Arjuna seperti itu.

Arjuna memijat pelipisnya sambil mendengus kesal. Pria itu kini sedang marah menerima sebuah kenyataan yang sangat sulit di terima, dia mendengarkan berita dari Louis bahwa Wulan dan Yudi telah jadian.

"Emang bener Wulan udah jadian sama Yudi?" Tanya Arjuna lagi saking tidak percayanya dengan ucapan Louis.

Louis hanya memutar kedua bola matanya ke atas, Arjuna sangat bawel. "Gue udah bilang, gue lihat dengan mata kepala gue sendiri Yudi nembak Wulan pakek bunga dan Wulan ngambil bunga itu, dan artinya Wulan nerima Yudi dan mereka berarti pacaran." Jelas Louis dengan panjang lebar.

Kelopak mata Arjuna melebar, lelaki itu masih sulit untuk percaya, tidak, Arjuna tidak akan semudah itu untuk menyerah, karena lelaki tersebut tidak mengenal kata menyerah dalam prinsip hidupnya.

Gue bakal bisa memiliki Wulan, gue yakin! Batinnya.

"Tidak semudah itu Ferguzo." Kata Louis membuat Arjuna mengangkat sebelah alisnya tidak mengerti.

"Maksud lo?"

Bukannya menjawab, Louis justru tertawa, "iya. Tidak semudah itu mengambil hati Wulan karena pertama lo harus mengembalikan kepercayaannya sedangkan menggembalikan semua itu sangat sulit." Jelas Louis.

Arjuna membisu.

"Kepercayaan seseorang itu seperti kertas putih yang diremas hingga menjadi rusak dan tidak mudah untuk mengembalikannya ke bentuk semula, hancur." Lanjut Louis.

Arjuna tetap membisu sembari menelan salivanya, beberapa detik kemudian dia tersenyum lalu bertepuk tangan. "Hahaha, sangat bijak, salut gue."

"Gue memang bijak."

Dengan rasa emosi yang telah terselimuti akhirnya Arjuna yang sudah tidak tahan hendak menghantam wajah lelaki yang ada di hadapannya tetapi dengan gesit, Louis dapat menahan pukulan yang hampir mengenai dirinya.