Sebelum membaca cerita ini aku mau ngasih info ke kalian, kalau cerita ini mau diubah judulnya "Yudi & Wulan"
____________________________________Selalu punya cerita
dibalik rintik-rintiknya.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxDENGAN langkah malas Wulan berjalan masuk ke dalam rumahnya, hujan masih turun di luar sana membuat udara dingin itu seakan menusuk kulit Wulan. Pikiran gadis tersebut masih melintas pada kata-kata temannya tadi, menyatakan perasaan pada pria? Hahaha, Wulan masih punya harga diri untuk itu.
"Aku pulang." Ucap Wulan dengan nada malas saat mendapati Praja--Ayahnya yang sedang duduk di sofa sambil menikmati secangkir kopi dan membaca sebuah koran.
"Eh Wulan, udah pulang. Sekolahnya lancar?" Ujar Praja yang mengalihkan pandangannya dari koran menuju anak sulungnya.
"Lancar." Setelah menjawab pertanyaan ayahnya Wulan langsung duduk pada sofa yang terdapat di sebelah ayahnya. "Bunda mana yah?" Tanya Wulan.
Praja menghela napas berat, "udah papa kembalikan ke rumah kakekmu." Sahut Praja bohong membuat Wulan membelak.
"Ayah gila?! Kenapa bisa?!" Pekik Wulan dengan nada tinggi saat perkataan mengejutkan menusuk indra pendengarannya.
Praja tertawa mendengarkan respon dari putrinya. "Ayah bercanda, mana mungkin ayah kembalikan wanita cantik seperti bundamu hahaha."
"Terus bunda mana?"
"Bunda kamu lagi ada acara reunian sama teman-teman seangkatannya waktu SMA." Sahut Praja kemudian dengan jujur dan benar.
"Oh, terus ayah gak kerja?" Wulan kembali bertanya membuat pria paruh baya yang baru saja hendak meminum kopinya terhenti karena ucapan Wulan.
"Ayah lagi libur, belum punya inspirasi untuk lukisan kali ini." Perlu kalian ketahui ayah Wulan adalah seorang seniman, udah lebih dari ribuan karya lelaki itu ciptakan namun sayang Wulan tidak bisa sejago ayahnya dalam bidang melukis.
"Oh oke deh yah, aku pergi ke kamar dulu ya, mau ganti baju." Wulan lantas bergegas bangun dari sofa tetapi langkahnya tercegah saat ayahnya memanggilnya. "Kenapa?"
"Bunda kamu nitip pesan, nanti sore kamu yang jemput adik kamu dari sekolah, Om Dhanan gak kerja hari ini."
Wulan hanya menganggukan kepalanya dengan pelan lalu memutar tubuhnya dan kembali berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Setelah gadis tersebut menghembuskan napas gusar, Wulan langsung memasuki kamarnya dan merebahkan tubuhnya pada ranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Y & W [END]
Roman pour Adolescents[Belum direvisi. Masih banyak penggunaan kata yang salah] Tidak perlu mengungkapkan rasa Karena kita saling merasa hal yang sama Tidak perlu berkata cinta Karena kita saling jatuh cinta Empat syarat dalam cinta yang begitu sulit, yaitu mengungkapka...