Y & W [END]

XIX. PERTANDINGAN

Seseorang memang pernah menghianati kita tetapi usaha tidak akan pernah menghianati hasil, jika usaha kita memang baik.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

SEPULUH pria yang kini mengenakan jersey basket berwarna marun sekarang tengah berkumpul di tengah halaman sambil diberi pengarahan oleh Pak Arif--guru olahraga di Sma mereka.

Ke-10 dari mereka adalah pemain yang telah dipilih dalam seleksi namun hanya lima orang nantinya yang akan bertanding sedangkan lima orang lagi hanya sebagai cadangan.

"Ingat, nanti waktu pertandingan kalian semua harus bermain dengan sportif, tidak ada kecurangan dan tetap fokus pada satu titik, hanya itu titik itu, tetap fokus kita--"

"Bapak nyanyi atau ceramah sih pak?" Tanya Deno memotong ucapan Pak Arif membuat sepuluh siswa yang akan mengikuti pertandingan tertawa terbahak-bahak.

Pak Arif terkekeh, "hehehe. Maafkan bapak, yaudah kalau begitu, sebelum kita berangkat dan bertanding nanti marilah kita berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing, berdoa mulai." Ucap Pak Arif membuat semua pemuda itu menunduk sambil berucap pelan melantunkan doa mereka.

"Berdoa selesai."

Setelah diberi pengarahan dan berdoa, seluruh pria tersebut berjalan keluar menuju dimana bus mereka terparkir dan ada beberapa siswa dan siswi yang mengikuti mereka karena beberapa dari mereka telah dipilih untuk menjadi suporter.

Yudi merasa sedih dan cemberut, karena Wulan tidak menjadi suporter sehingga gadis itu tidak dapat menonton langsung dirinya di pertandingan. Pria tersebut hanya terdiam saat berada di bus berbeda dengan teman-temannya yang sudah berjoget saat lagu dangdut berbunyi disana.

"Yudi!" Panggil Leon membuat Yudi mengangkat sebelah alisnya sambil bertanya, "apa?"

"Ikut joged ayoo!" Ajak Leon sambil tertawa terbahak-bahak, Yudi hanya menggelengkan kepalanya sebelum pria tersebut menyenderkan kepalanya pada jendela bus.

Cowok itu merasa tidak semangat hari ini untuk tanding karena Yudi sudah berharap dari kemarin agar Wulan bisa menonton dirinya, namun sayangnya gadis itu tidak dipilih untuk menjadi salah satu suporter.

Tetapi Yudi tiba-tiba sadar padahal dirinya dengan Wulan tidak memiliki hubungan apa-apa kenapa pria itu justru merasa kecewa saat gadis tersebut tidak datang menonton turnamennya? Sudah lupakan, Yudi tidak boleh down cuma karena hal itu.

Bus yang sedari tadi berkeliling di jalan akhirnya berhenti di area parkiran Gor. Seluruh siswa yang menumpang pada alat transportasi tersebut semua bergegas turun dengan sorakan yang ramai.

Setelah semua sudah turun, sepuluh pemain dan para suporter itu dikumpulkan kembali oleh Pak Arif dan diberi pengarahan kembali seperti tadi, mereka semua hanya bisa mengangguk sebelum menyorakan yel-yel sekolah mereka.