XXIII. MENGUNGKAPKAN

696 100 8
                                    

Segera ungkapkan
Sebelum kehilangan.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

HUJAN sudah mulai reda hanya menyisakan sisa-sisa air yang tergenang di tanah, Yudi kini sedang menyendiri di taman sekolah, duduk sambil membaca buku komik bergenre horor yang sudah lama dia beli

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HUJAN sudah mulai reda hanya menyisakan sisa-sisa air yang tergenang di tanah, Yudi kini sedang menyendiri di taman sekolah, duduk sambil membaca buku komik bergenre horor yang sudah lama dia beli. Memang lelaki itu sedang membaca buku tetapi pikirannya selalu melintas memikirkan Wulan.

"Ungkapkan, tidak, ungkapkan, tidak, ungkapkan." Gumam Yudi sambil menghitung jari jemarinya. "Tidak, ungkapkan, tidak, ungkapkan, tidak." Gumamnya kembali.

"Bingung," ujarnya seraya menggaruk rambutnya yang tidak gatal. "Ungkapkan atau tidak ya?" Tanya Yudi pada dirinya sendiri.

"Ungkapkan saja."

Suara berat yang bergema di telingga Yudi membuat lelaki tersebut harus menengok ke belakang mencari sumber suara dan mendapati Larva disana. Baru saja Larva sampai disana dia sudah langsung duduk di samping Yudi dan menyeruputi teh kotak milik Yudi.

Larva menghela napas berat, "lo ini ya, jangan dilema-dilema gitu dong! Lo itu harus tegas, ga perlu ragu buat nyatain perasaan lo ke Wulan!" Nasehatnya.

Yudi terdiam, jujur saja dia memang ragu dan gengsi buat mengungkapkan hal yang sebenarnya pada gadis yang dia cintai, dia takut harus menerima kenyataan bahwa Wulan tidak memiliki perasaan yang sama seperti dirinya.

"Lo mau Wulan diambil?"

Yudi menggeleng.

"Yaudah ungkapin!" Pinta Larva terdengar ngegas.

"Tapi, gue gatau caranya nembak ce-cewek." Jawab Yudi spontan membuat Larva tertawa terbahak-bahak sembari memegang perutnya sebab merasa sakit karena tertawa terlalu keras.

"Lucu ya?" Tanya Yudi sinis.

"Iya lucu, hahahahahahahaha." Yudi jengkel mendengarkan tawa Larva yang sangat receh itu.

Setelah tertawa Larva mencoba mengatur napasnya untuk berhenti tertawa tawa. "Zaman sekarang udah canggih, lo mau nanya apa aja pasti bakalan di jawab sama om google." Katannya.

"Humm..." Yudi hanya bergumam.

"Ayolah!"

"Ta--"

"Gue mau ngasih tau lo sesuatu." Yudi hanya mengangkat sebelah alisnya tanda bahwa lelaki itu penasaran.

"Segera ungkapkan, sebelum kehilangan." Ucap Larva dengan perlahan tepat di telingga Yudi yang membuat Yudi tertegun lalu menelan salivanya dengan susah payah.

"Lo gamau ke kantin?" Tanya Larva setelah hening beberapa menit diantara mereka, Yudi menggelengkan kepalanya karena kini perutnya tidak merasa lapar lebih tepatnya perutnya akan berbunyi tepat pada jam pelajaran berlangsung.

Y & W [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang