Aku memilih mencintaimu diam-diam. Rasaku sengaja aku pendam dalam-dalam. Memperhatikanmu dari kejauhan, membayangkan bahagia yang mungkin aku rasakan bila kita menjadi pasangan.
Aku sengaja tidak mengutarakan, takut kalau-kalau bertepuk sebelah tangan dan malah merusak pertemanan. Aku lebih memilih menikmati kesendirian daripada menerabas risiko kehilangan dan kenyataan yang tidak sesuai seperti yang aku rencanakan.
Aku memahami bila aku bukan siapa-siapa, belum punya daya tawar tinggi yang membuatku layak diperjuangkan.
Aku memilih memantaskan diri, bertanggungjawab terlebih dahulu mewujudkan mimpi-mimpi.
Suatu hari nanti aku akan kembali, menawarkan sebuah hubungan yang lebih dari ini setelah aku sendiri sudah bisa sepenuhnya menanggung segala harga untuk bersama-sama.
Sebab bagiku, kamu terlalu berharga untuk digombali semata. Kamu manusia biasa sepertiku yang tidak kenyang makan puisi cinta.
Aku memilih mencintaimu dalam bayang. Mencintaimu aku wujudkan lewat ketekunan, lewat perjuanganku yang nanti tidak bisa begitu saja kamu abaikan.
Aku ingin nanti kamu memilihku dengan sepenuh hati. Dengan realita dan tak perlu lagi dihinggapi khawatir akan menjalani hidup bagaimana kalau-kalau kita memang selamanya dan tidak berakhir.
—9996
#9996Series
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Semesta
PoetrySetiap moment yang kupikir Bisa didokumentasi oleh seisi langit Namun akhirnya tidak ada seorang, sesuatu Yang mampu menuliskan cerita kita dengan benar Bahkan aku sekalipun Nyatanya semuanya terasa salah dimatamu. -888