Jejak pinggiran
Kul,
Namamu memenuhi platform dunia maya
Suaramu menggema di seluruh telinga
Dari adimarga yang basah dipenuhi darah
Hingga gang kecil gelap disamping rumahBenar katamu Kul, kamu akan tetap ada
Bahkan berlipat ganda
Dari barisan-barisan warna warni
Kamu berdiam di hati mahasiswa/iLihat Kul, berceceran kebangsatan
kita menyamar jadi anjing jalanan
Dari tulang belulang atau sehimpil kutang
Menyengat baunya hingga menusuk kerongkonganTentu mustahil kau binasa
Sedang,
Kau tak mati-mati meski sudah
Ditusuk-tusuki
Kau tak mati-mati meski sudah
Dikuliti
Kau akan tetap terus hidup hingga
Kita semua menjejaki revolusi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Semesta
PoetrySetiap moment yang kupikir Bisa didokumentasi oleh seisi langit Namun akhirnya tidak ada seorang, sesuatu Yang mampu menuliskan cerita kita dengan benar Bahkan aku sekalipun Nyatanya semuanya terasa salah dimatamu. -888