888

37 1 0
                                    

Aku hanya sebaris kias
Yang sering kali bermain dengan majas

Aku hanya sebait sajak
Yang sering kali linglung tanpa tau letak

Aku hanya kumpulan-kumpulan puisi berdebu
Yang sering kali kau lupakan seiring bertambahnya waktu

Aku hanya rintik air hujan
Yang sering kau hindari dengan payung ditangan

Aku hanya hembusan angin di tengah malam
Yang sering kau biarkan tenggelam dalam sanyup-sayup percakapanmu di telpon genggam

Aku hanya si semilar
Yang sering kau biarkan merenung tanpa kabar

Aku dan segala keterbatasanku tentang bagaimana caranya menggapai semu

Kamu dengan segala ketidakpedulianmu
Meninggalkan seorang pilu di tengah rindu.

-888  /dari si buta kata untuk si buta rasa/

Aksara SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang