Saya kangen kamu yang dulu.
Kangen obrolan-obrolan kita yang rancu dan lucu.
Mungkin saya adalah orang paling kurang ajar sewaktu berkata kangen kamu yang dulu, mungkin selama ini kamu tidak pernah berubah, mungkin hanya saya saja yang kecewa saat makin mengenalmu dan ternyata kamu tidak seperti ekspektasi yang saya punya.
Kalau melihat hubungan yang sekarang kita punya, saya teringat materi biologi semasa SMP dulu. Katanya, perkembangan dan pertumbuhan manusia itu bersifat irreversibel, tidak mampu kembali lagi pada bentuk sebelumnya.
Saya kira, kemarin sewaktu kita sedang cocok-cocoknya, kita hanya sedang dalam masa kompatibel. Sedang dalam masa sesuai seperti pasangan potongan puzzle.
Semoga kita terus berkembang, supaya sekali lagi bisa seimbang di masa mendatang. Bisa kembali mengobrol tentang dahiku yang makin keriput, impian-impian dalam hidup yang tidak menjadi kenyataan secara runut, atau sekadar menemanimu sewaktu kamu kalut.
Sampai saat itu tiba, biarkan saya kembali kangen pada kamu yang selalu saya damba.
—9996
#9996Series
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Semesta
PoetrySetiap moment yang kupikir Bisa didokumentasi oleh seisi langit Namun akhirnya tidak ada seorang, sesuatu Yang mampu menuliskan cerita kita dengan benar Bahkan aku sekalipun Nyatanya semuanya terasa salah dimatamu. -888