Kriiiinggg"Bel istirahat sudah berbunyi, ibu akhiri pelajaran hari ini. Selamat siang."
"Siang bu."
Murid-murid langsung berhamburan keluar kelas untuk mengisi perut mereka yang kelaparan.
"Hai, Rain. Namaku Sheila, kamu mau ke kantin bareng kita gak?"
"Hai Shei, boleh deh."
"Yaudah, yuk Nas."
Mereka berjalan beriringan menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah minta di isi.
"Kita duduk di pojok sana aja yuk!"
"Oke."
"Kalian mau mesen apa biar gue aja yang mesenin."
"Hm.. gue bakso aja deh minum nya es teh manis."
"Oke, kalo lo Nas?"
"Samain aja kaya dia."
"Oke, gue pesenin dulu ya."
Sepeninggalan Sheila tidak ada obrolan di antara mereka berdua.
"Hm.. Nas" sebelum Raina melanjutkan kata-kata nya,ada cowo yang memotong omongan nya.
"Hai Nanas, babang come back!" Ucap cowo itu.
"Receh lo!"
"Dihh Nanas kok gitu sih sama babang." Ucap nya lagi dengan muka yang di buat-buat sedih.
"Alay lo najis."
"Nanas jahadd sama babang. Ehh, ada ciwai disinii, Haii kenalin dulu dong nama babang Alvito, anak-anak sih biasa manggil pangeran vito. Jelas lah secara gua tamvan-"
"Bacot lo kunyuk!"
"Nanas diem deh babang lagi perkenalan."
"Hm.. Hai nama gue Raina."
"Wahh. Nama yang cantik sama kaya orang nya cantik."
"Makasih."
Setelah cowo itu memulai obrolan di antara kita suasana nya jadi berubah dan sampai Sheila datang membawa pesanan kita.
"Eh, ada lo vit, bos lo mana?"
"Bosque masih di kelas lagi di intogasi sama bu siska, biasalah."
" yaudah, lo gak mesen?"
"Pesenin dong beb. Lo kan ciwai cantiq se nusba."
"Najis lo, mesen sendiri sono lo."
"Ih Shei mah jahadd."
"Alay lo nyet!"
"Ini lagi, Nanas nya akuhh bukan nya di sayang-sayang babang belum makan."
"Ohhh. Lo mau gue sayang, Sini gue sayang pake bogeman gue."
"Nanas ihhh. Takut ah, gue ke bos aja ah dari pada di tonjok sama Nanas. Gue duluan Shei, Rain."
"Dari tadi kek lo pergi. Ganggu!"
"Udahh, Nas mending lo makan deh dari pada marah-marah mulu."
Gue yang nyaksiin kejadian tadi hanya diam karena ini hal baru buat gue. Tunggu, itu kan cowo yang tadi nabrak gue.
"Rain, hei lo kenapa dah?"
"Ha? Eh, gue gak papa kok."
"Lo lagi liatin cowo itu?"
"Dih apaan sih orang gak!"
"Jangan muna lo, gue liat kok lu liatin dia. Dia itu nama nya Bara anak kelas XI 3 lo suka?"
"Ihh apaan sih, Shei gue gak suka cuma tadi pagi dia nabrak gue."
"Hah? Nabrak lo?"
"Iyaa, tapi cuma bilang sorry terus pergi gitu aja."
"Dia emang gitu, dia itu dingin banget sama orang, makanya dia itu di kasih julukan sama anak nusba pangeran es."
"Oalahh."
Kriiingggg
"Udah bel, masuk yuk."
Mereka bertiga berjalan beriringan pergi ke kelas untuk memulai pelajaran selanjutnya.
"Ehh, SheiShei mau masuk ya bareng aja."
"Ehhh, Gaga abis di sidang sama bu siska ya lagian sih nakal."
"Hehe iya kok SheiShei tau sihh."
"Di kasih tau sama vito."
"Vito! Ember banget mulut lo heran gue."
"Hehe sorry bosque."
"Udah belum nih ngomong nya gue mau masuk kelas ini!"
"Nanas diem deh lo, urusan cinta nih gk bisa di ganggu!"
"Sok bat lu nyet."
"Shei gc atau gue tinggal!" Ancam Nasya
"Eh iya, Nas tungguin! Gaga, Shei duluan ya."
"Oke, babay peri cantikk."
"Babay pangeran."
"Najis lo berdua."
Mereka langsung pergi ke kelas masing-masing dan memulai pelajaran selanjutnya.
•••
"Woy, lo kenapa sih bar? Diem bae."
"Apaan si lo!"
"Eh, sarden diem lo udah tau bos kite lagi galo gegara adel."
"Yaelahh, bosque galau egen."
"Gue gak galau kunyuk!"
"Lah terus kalo gak galau kenapa diem bae?"
"Tadi, gue tabrakan sama cewe."
"APAAA!!"
"Lebay lo berdua."
"Terus-terus gimana?"
"Dia jatoh tapi gak gue tolongin."
"Goblok! Udah tau cewe bukan nya di tolongin." Ucap Adrian
"Woy,ian udah deh sans napa."
"Gimana mau sans temen lo nih udah tau orang jatoh bukan nya di tolongin."
"Yaudah sih sans. Lagi pula gua gak pernah liat dia, apa dia anak pindahan?"
"Mungkin juga tuh bos."
"Cantik."
"Apa bar?"
"Eh, gakk."
Hallo, segini dulu ya semoga kalian suka. Don't forget to vote and comment👌 (sok2an biasa wkwk)

KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Prince
Teen FictionUntuk pertama kalinya seorang gadis yang ceria mengejar pangeran dingin. Raina bingung dengan sikap Bara yang dingin hanya kepadanya saja, sedangkan dia itu ketua geng dari geng nakal.