"Cacat Lo mah!" Ucap Reynald menyindir Bara"Gak usah bacot!" Jawabnya tetapi matanya tak lepas dari tv di hadapan nya
"Rey!" Raina menghampiri mereka berdua sambil menepuk pundak Reynald
"Apaan si rain!" Reynald yang sedang mengejar skor Bara pun merasa terganggu
"Udah malem, Lo gak pulang?" Ucap Raina
"Lo ngusir gue?" Tanya nya tenang tetap saja matanya tidak lepas dari permainan
"Gak gitu Rey, kak Bar-"
"Nanti gue pulang!" Potong Bara
"Kalo gue menang, besok Raina makan bareng gue di kantin!" Ucap Bara. Raina yang sedari tadi diam pun terkejut mendengar perkataan Bara
"Bangsat, Lo mau macem-macem sama gue?!" Ucap Reynald tersulut
"Loh, kan emang gitu. Yang menang dapet Raina kan?" Ucap Bara memberikan senyum meremehkan nya
"Lo pikir Raina mainan yang bisa Lo atur gitu aja?" Ucap Reynald
"Jadi kalian taruhan?" Ucap Raina
"Gak rain, gue gak ada taruhan apa-apa sama si Bara. Dia nya aja yang gila!" Ucap Reynald lalu melempar stick PS itu
"Gak kok rain, gue cuma mau makan sama Lo besok!" Ucap Bara.
"Gak! Lo mau niat aneh-aneh kan sama Raina. Gak boleh!" Ucap Reynald
"Dih? Siapa Lo? Sok ngatur!" Ucap Bara sinis
"Mau ya rain, nanti gue ke kelas Lo! Gue gak suka ada penolakan!" Lanjutnya lagi
"Gue balik!" Bara bangun dari duduk nya lalu mengambil jaket yang ada di sofa ruang tamu setelah itu tubuh nya menghilang di balik pintu.
"Rey? Lo kenapa?" Tanya Raina
"Gak usah nanya-nanya. Gue tau Lo seneng di ajak Bara makan bareng kan? Itu yang Lo mau kan?!" Telak Reynald
"Rey Lo kenapa sih?" Ucap Raina bingung
"Gue balik!" Reynald pergi meninggalkan rumah Raina.
"Rain, temen-temen Lo udah balik?" Tiba-tiba Randy di belakang nya.
"Udah bang." Ucap Raina
"Yaudah masuk ke kamar, tidur!" Perintah Randy
###
"Pagi neng cantik!" Raina yang sedang melewati parkiran sekolah pun terkejut di samping nya ada orang
"Eh? I-ya" ucap Raina kikuk
"Jangan grogi gitu dong! Ayo Abang anter ke kelas." Ardhen mulai merangkul pundak Raina
"Gak usah kak, saya bisa sendiri!" Tolak Raina sambil menurunkan tangan Ardhen dari pundak nya
"Gue di tolak. Jahat ah, gak like!" Ucap Ardhen sambil mengerucutkan bibirnya.
Raina melihat ke arah teman-teman Ardhen yang sedang duduk di atas motor masing-masing dan melihat Bara yang sedang tertawa melihat tingkah Ardhen.
"Ayo rain!" Tangan Raina tiba-tiba di tarik oleh seseorang. Raina melihat ke arah orang yang menarik nya ternyata Reynald
"Dih, siapa Lo? Orang dia gua yang anter!" Ucap Ardhen
"Lo pikir dengan candaan Lo yang sampah ini dia suka?" Ucap Reynald menantang.
Bara yang melihat itu langsung turun dari motornya lalu menghampiri mereka.
Bara mengambil tangan Raina yang sebelahnya "dia gue yang anter!" Dingin Bara
"Ha? Gak salah denger gue? Katanya seorang Bara gak level sama cewe murahan. Kok tiba-tiba aja gini." Ledek Reynald
Raina yang melihat wajah Bara sudah tegang memutuskan untuk melepaskan tangan nya "udah gue sendiri aja."
"GAK!" Gertak Reynald dan Bara. Raina yang dapat perlakuan seperti itu pun hanya bisa diam.
"Rain! Ayo!" Reynald kembali menggenggam tangan nya,tetapi di tepis oleh Bara lalu dengan paksaan tangan Raina di tarik oleh Reynald
"Rey- sa-kit!" Raina yang terpaksa lari karena Reynald memegang tangan nya sangat kencang pun hanya bisa merintih.
Sesampainya di depan kelas Raina, Reynald langsung melepaskan tangan nya dari tangan Raina.
"Maaf rain. Gue gak suka Lo deket-deket dia! Gue takut Lo di mainin!" Ucap Reynald
"Tau apa Lo tentang dia?! Gue yakin ka Bara emang udah buka hati buat gue." Ucap Raina membantah omongan Reynald
"Rai-"
"Please deh Rey, ini urusan gue. Lagi pula Lo harusnya seneng dong usaha gue bakalan berhasil!" Ucap Raina
"Kenapa sih Lo batu banget kalo gue bilangin! Yaudah lah rain, terserah Lo!" Reynald pergi meninggalkan kelas Raina dengan emosi yang sudah ia tahan.
###
"Rain! Lo di panggil Bu indah, di depan perpus." Ucap salah satu teman sekelas Raina.
"Oke! Thanks." Raina langsung menuju ke ruang perpustakaan
Raina melihat ada Bara juga yang sedang berbicara dengan Bu indah.
"Permisi bu." Raina membungkukkan badan nya
"Eh Raina, sini duduk rain!" Ucap Bu indah yang langsung di angguki oleh Raina. Bara hanya menatap Raina diam sedangkan Raina yang di tatap hanya menundukkan kepalanya
"Jadi gini. Ibu mau bilang kan kamu ikut ekskul tari. Ibu mau kamu tampil di acara sekolah! Kamu siap tidak?" Ucap Bu indah
"Siap Bu, butuh berapa orang?" Ucap Raina
"Bebas, ibu serahin semua ke kamu ya!" Ucap Bu indah
"Siap bu. Yasudah saya balik ke kelas dulu Bu." Ucap Raina
"Tunggu! Kamu tau dia kan?!" Tiba-tiba saja Bu indah memegang lengan nya
"I-iya Bu. Ada apa ya?" Tanya Raina kembali duduk
"Kamu mau gak anterin dia?" Ucap Bu indah.
"Eh? Kemana Bu?" Tanya Raina
"Ibu nyuruh Bara untuk beli makan untuk guru-guru." Ucap Bu indah
"Kamu belum mau pulang kan rain?" Lanjutnya lagi
"Belum Bu."
"Yasudah, Bar kamu di antar Raina ya!" Ucap Bu indah. Yang di angguki oleh Bara
Bara dan Raina pun pergi ke arah parkiran untuk mengambil motor Bara disana. Raina kaget karena mereka bertemu dengan Reynald. Bara yang melihat itu pun langsung cepat menarik tangan Raina.
'bangsat, gue kecolongan!' umpat Reynald dalam hati. Lalu dia menyalakan motornya dan meninggalkan tempat parkiran.
Bara sudah menaiki motornya dan Raina yang ingin naik siap untuk jalan tetapi ada cewe yang memanggil Bara.
Adel menghampiri motor Bara lalu menepuk pundak Bara. "Bar, anterin gua pulang dong!" Ucap Adel
Raina yang sudah duduk di atas motor Bara pun terdiam. Bara melirik ke arah belakang lalu menganggukkan kepalanya setuju.
"Awas! Dia mau nganter gue pulang!" Ucap Adel
Raina turun dari motor Bara lalu diam dengan menundukkan kepalanya. Motor Bara melaju meninggalkan tempat parkiran.
Raina menatap nanar ke arah motor Bara yang semakin lama semakin jauh.
'kenapa Lo jahat ka.'
Hayyy!!!
Maaf telattt:v
Jangan lupa vote dan comment ya:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Prince
Teen FictionUntuk pertama kalinya seorang gadis yang ceria mengejar pangeran dingin. Raina bingung dengan sikap Bara yang dingin hanya kepadanya saja, sedangkan dia itu ketua geng dari geng nakal.