Ice Prince

•10

"Rain, tunggu!" Suara dari belakang mengganggu Rain, dia melihat kebelakang untuk melihat siapa yang meneriaki namanya dari tadi.

"Iya kenapa?" Ucap Rain

"Gue Adrian, lo Raina kan anak X 3?" Dia mengulurkan tangan nya untuk menjabat tangan Raina dan di balas oleh Raina

"Gue Raina." Raina tersenyum.

"Btw, sorry ya waktu itu Bara nabrak lo tapi dia gak nolongin lo. Dia emang gitu, Rain jangan di ambil hati ya."

"Oh iya, ka gapapa sans aja."

'Yang nabrak gue siapa yang minta maaf siapa. Orang baik bener'

"Salam kenal ya, rain." Ucap nya lagi

"Iya ka, ka udah bel masuk. Saya masuk kelas duluan ya."

"Oh iya, silahkan." Raina tersenyum lalu melanjutkan langkah nya lagi untuk memasuki kelasnya.

"Cantik juga orang nya." Adrian tersenyum karena perkataan nya barusan.

•••

Bel pulang sekolah berbunyi. Raina keluar kelas dan menunggu abang nya menjemput nya di depan sekolah. Tidak menunggu waktu lama mobil berwarna hitam berhenti tepat di depan nya.

"Masuk dek!"

"Loh? Bang siapa?" Raina bingung ada cowo selain abang nya di mobil.

"Oh dia teman gue. Masuk buruan!"

"Iyaiya." Raina masuk ke mobil.

"Dek, ini temen gue nama nya Bima."

"Hallo bang, Raina." Raina menjabat tangan bang Bima.

"Hallo, Rain gue Bima."

"Btw de, si Bima punya ade. Dia satu sekolahan sama lo." Ucap Randy

"Oh ya? Namanya siapa? Kelas berapa?"

"Bara namanya dia kelas XI tapi gak tau dia XI apa."

"Ha? Serius?" Raina kaget bukan kepalang cowo yang dia suka ternyata kaka nya temen abang nya.

"Iya lo kenal?"

"Iya bang gue tau." Suasana mobil hening sehabis Raina menjawab apa yang Bima katakan. Sampai akhirnya mobil yang di kendarain oleh Randy memasuki perkarangan rumah Raina.

"Bang, gue masuk duluan ya." Bara mengganguk menanggapi omongan Raina.

"Iya de." Raina meninggalkan Randy memasuki kamar nya.

Adrian Hadinata
Rain,add back gue.

Iya bang.

Lo udh di rmh?

Udah bang

Oh ok.
Read

•••

"Woy, ian lo kesambet? Senyum-senyum dari tadi." Adrian langsung menutup ponsel nya menyembunyikan dari Arden.

"Apaan sih lo, sono ah."

"Bos, ian senyum-senyum sendiri nih kek orang gila." Ucap Arden

"Apaan si lo den, mending beliin gue rokok!"
Ucap Adrian

"Rokok mulu lo nyet, bayar utang dulu lo kasian nyak wati!" Ucap Arden

"Lah anjir yang ngutang lo masa gue yang bayar."

"Yaelah,ian nahan bgt ih."

"Sono lo ah jauh-jauh tetanus gue deket-deket ama lu."

"Ian, yang kamu lakukan itu jahad pake d."
Alay Arden

"Alay lo nyet!"

"Berisik lo berdua!" Bara sedang yang sedang menikmati setiap hembusan asap yang ia lakukan, merasa terganggu karena perdebatan dua manusia bedebah ini.

"Temen lo nih! Dia yang ngutang gue yang bayar sejarah dari mana itu." Adrian kesel sendiri lama-lama sama teman nya yg satu ini.

"Berapa utang lo? Bayar kasian nyak wati." Ucap Bara

"Gue kira lo mau bayarin gue, bar."

"Pede, bet lo nyet. Bara mana mao bayarin lo, lo bau sih!" Ledek Adrian

"Nih, bayar kembalian nya es teh buat gue!" Bara memberikan selembar uang lima puluh ribuan kepada Arden.

"OMAIGAT, jadi cinta ama abang Bara."

"Najis lo!" Ucap Adrian

"Ngikut aja lo kunyuk!"

'Bar, jemput gue dong. Gue di rumah Randy.'
Pesan yang masuk dari abang Bara pun langsung di balas oleh nya.
'Iya, otw.'

"Eh, gue pulang duluan ya. Abang gue minta jemput di rumah temen nya."

"Lah, es teh lo?" Ucao Arden

"Buat lo aja! Gue balik dulu ya." Bara mengambil kunci motonya di meja warung nyak wati.

"Aw, maaci abang Bara." Bara meninggalkan warnyak, memacu sepada motor nya.
•••

"Bim, lo gak mau nginep aja? Udah malem." Ucap Randy

"Gak deh,Ran. Gapapa elah sans gue minta jemput ama si Bara." Tidak lama menunggu Bara membunyikan klakson pertanda dia sudah di depan.

"Tuh, Bara. Gue duluan ya, Ran." Ucap Bimo

"Oke, hati-hati!"

"Lo abis dari warnyak?" Bima menaiki motor yang di kendarai oleh bara.

"Iya." Bara menancap gas meninggalkan perkarangan rumah Randy.

Hola, segini dulu ya semoga kalian suka. Jangan lupa vote dan comment:)