"Bara, Raina! Loh Reynald?" Semua orang di sekitar tenda bingung kenapa mereka bisa bertiga"Raina, kamu gapapa?" Bu indah menghampiri Raina. "Ikut ibu ke tenda PMR, ayo!" Lanjutnya
"Sudah kalian semua masuk tenda!"
"Baik pak!"
"Gak usah sok perduli deh Lo!" Bara berhenti setelah mendengar perkataan Reynald
"Maksud Lo?"
"Gak usah sok perduli, gue tau apa maksud Lo!"
"Gak usah sok tau tentang gue! Gue gak perduli sama cewe lo!" Bara menatap Reynald sinis. "Lo yang suka dia, tapi yang di kejar dia gue." Bara tertawa sinis meninggalkan Reynald sendiri
###
"Rain! Lo gak tidur?" Raina terkejut mendengar suara itu
"Eh Rey! Kagetin gue aja lo!" Raina bangun dari tidur nya
"Gue gak bisa tidur, Rey."
"Lah kenapa?" Reynald duduk di tandu samping Raina
"Tadi, kak Bara megang tangan gue Rey sumpah gue seneng!" Reynald tidak senang dengan topik ini
"Tidur!" Ucap Reynald dingin
"Rey gue gak bisa tidur." Ucap Raina
"GUE BILANG TIDUR YA TIDUR RAINA" Reynald refleks membentak Raina
"Rey, Lo bentak gue?" Raina bangun lalu pergi meninggalkan tenda PMR
"Rain, Lo mau kemana? Rain maaf gue gak sengaja. Gue refleks asli!" Reynald berusaha menahan tangan Raina tapi di tepis oleh nya
"Rain sumpah gua gak sengaja! Lo dengerin gue dulu kenapa!" Raina jengkel dengan Reynald kenapa dia harus membentaknya. "Apaa?!" Raina membalikkan badan nya menatap Reynald
"Maaf rain, gue gak sengaja ngebentak lo." Suara Reynald mengecil menatap Raina
"Gue mau ke tenda!" Raina meninggalkan Reynald. "Kenapa Lo gak bisa ngeliat gue disini rain, kenapa yang di mata Lo itu cuma si Bara."
###
Hari ini kelas 10 &11 di liburkan jadi mereka bisa istirahat di rumah sehabis menghabiskan waktu berkemah.
"Tuan putri yang pemalas, bangun udah pagi!"
"Ma, rain ngantuk." Gumam Raina
"Gue bukan mama lo, bangun!" Raina membuka matanya perlahan dan melihat siapa yang membangunkan nya
"Apaan sih shei? Gua ngantuk tauu!" Tanya Raina yang masih setengah mengantuk
"Temenin gue sama Nasya jalan!" Ucap Sheila
"Kan lo udah sama Nasya!" Raina mendudukkan diri nya tetapi dengan mata yang masih tertutup
"Cepet! Udah ada Reynald di bawah!"
"APA?!" Raina membuka matanya
"Bawel, udah sana mandi!" Perintah Sheila
"Iya.. iya" jawab Raina pasrah
Raina dengan sedikit malas berjalan gontai ke arah kamar mandi dan segera melakukan ritual mandinya.
Setelah selesai bersiap. Raina turun kebawah dan melihat ada Reynald,Arga, dan Vito.
'tadi bukan nya Reynald doang yang di sebutin?'"Tuan putri, lama ya aduh." Ucap Sheila malas
"Maaf deh lagian gak bilang dulu." Ucap Raina." Yaudah gue izin dulu sama mama." Raina pergi meninggalkan mereka di ruang tamu.
Setelah meminta izin mereka pun pergi setelah berpamitan.
"Loh, naik motor?" Ucap Raina
"Buat neng Raina naik bajaj juga boleh." Ledek Vito
"Apaan sih lo vit,tabok nih!" Raina sudah siap mengangkat tangan nya untuk memukul Vito
"Eh-eh ampun neng gak lagi-lagi deh abang." Vito berlindung di balik tubuh Nasya
"Apaan sih lo! Gak usah modus!" Nasya menyikut perut Vito di balas suara kesakitan Vito
"Udah ih ayo jalan!" Ucap Sheila
"Naik!" Ucap Reynald.
Semenjak kejadian kemarin Raina jadi canggung untuk ngomong ke Reynald
"Rain, Kok lo gak naik?" Ucap Sheila yang sudah siap duduk di atas motor Arga
"Eh- iya." Raina lalu naik ke atas motor Reynald. Lalu ketiga motor tersebut jalan meninggalkan rumah Raina
Di perjalanan Raina berasa bosan karena dia dan Reynald terus saja diam-diam an. Di tengah kebosanan nya Raina tidak sadar jika ia sedang di perhatikan oleh Reynald dari kaca spion.
Tidak butuh waktu lama ketiga motor tersebut sampai di mall yang ingin mereka masuki.
Setelah turun dari motor Reynald Raina merasa handphone nya bergetar lalu dia melihat nya
Temuin gue di taman deket perumahan lo!
Ternyata pesan itu dari Bara. Ya ampun dia harus apa sekarang
"Hm, shei maaf gue gak bisa ikut kalian." Ucap Raina
"Loh? Kita udah disini masa iya Lo gak ikut kedalem." Ucap Sheila
"Mau ngapain lo rain?" Nasya yang sedari tadi diam pun angkat bicara
"Hm, gue-" belum sempat Raina melanjutkan perkataan nya Nasya merebut handphone Raina
"Lo mau temuin bara?" Ucap Nasya. Reynald yang baru saja menghampiri mereka terkejut dengan omongan Nasya
"Maaf nas gue bingung harus gimana." Ucap Raina menundukkan kepalanya
"Lo temuin Bara, kalo ada apa-apa kabarin kita!" Walaupun Nasya cuek tetap saja dia yang paling ngerti Raina
"Gak bisa gitu dong, kita udh nungguin Raina lama-lama tapi dia pergi gitu aja!" Ucap Vito sewot
"Maaf, yaudah deh gue gak jadi ketemu bara." Raina makin gak enak dengan teman-teman nya
"Gak, temuin Bara kalo ada apa-apa hubungin kita!" Ucap Nasya. Reynald hanya diam dan terus memperhatikan Raina
"Gue pergi duluan. Maaf." Raina pergi meninggalkan teman-teman nya
"Rey, ikutin!" Perintah Nasya yang diangguki oleh Reynald.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Prince
Teen FictionUntuk pertama kalinya seorang gadis yang ceria mengejar pangeran dingin. Raina bingung dengan sikap Bara yang dingin hanya kepadanya saja, sedangkan dia itu ketua geng dari geng nakal.