•33

1.7K 80 15
                                    

Raina sudah siap memakai pakaian rapih karena Reynald ingin pergi bersamanya.

"Rain? Mau kemana?" Ucap Randy

"Mau jalan." Jawab Raina

"Gak boleh, batalin. Lo harus ikut gue." Ucap Randy

"Loh gak bisa gitu dong bang." Bantah Raina

"Lo selalu bilang kapan gua ada waktu buat Lo, sekarang gua punya waktu. Udah gak usah nolak cepet prepare, gue tunggu." Ucap Randy

"Tapi kan gak sekarang juga bang, kan gue udah bilang mau jalan." Ucap Raina

"Gue bisanya sekarang, udah deh gak usah ngebantah." Ucap Randy

"Yaudah-yaudah,mau kemana?" Tanya Raina

"Puncak, bareng sama Bima." Ucap Randy

"Yaudah terserah deh." Raina pasrah dia tidak bisa menolak jika Randy sudah berkata seperti itu. Dia keluar rumah untuk menemui Reynald dan meminta maaf kepadanya.

"Rain, ayo!" Reynald ingin menyalakan motornya tapi di tahan oleh Raina

"Sorry Rey gue gak bisa jalan sama lo." Ucap Raina

"Loh kenapa?" Tanya Reynald

"Bang Randy tiba-tiba ngajak gue touring. Gue gak bisa nolak rey, maaf." Ucap Raina

"Yaudah Sans, yang penting Senin Lo masuk, gue jemput ya." Ucap Reynald

"Oke."

"Yaudah gue pulang ya." Reynald menghidupkan mesin motor nya lalu meninggalkan perkarangan rumah Raina

###

"Bar!" Ucap Bima

"Oit?" Bara yang sedang memainkan handphone nya pun hanya menjawab seadanya

"Touring kuy, Puncak." Tawar Bima

"Boleh juga, lagi pula gue juga bosen di sini. Kapan? Sekarang banget?" Tanya Bara

"Iyaa, ada Randy tapi." Jawab Bima

"Ya gak papa lah. Yaudah gue prepare dulu." Bara meninggalkan Bima. Sepeninggalan Bara Bima mengirim pesen kepada Randy

'bre, bara mau ikut. nanti gue jemput ya.'

Tidak lama kemudian Randy membalas pesan Bima

'oke'

###

Mereka sudah siap dengan motornya. Bara dengan CB klasik nya dan Bima dengan motor Harley Davidson gagahnya. Mereka mengendarai ke rumah Randy untuk menjemputnya.

Sesampainya di rumah Randy, pemilik rumah itu pun keluar. "Woy bro. Sorry nih ngerepotin jemput gue." Ucap Randy

"Sans elah. Btw, Raina mana?" Tanya Bima. Tidak lama Kemudian Raina keluar dengan tas ransel di belakang nya.

'raina? Jadi dia ikut.'

"Bang maaf nunggu lama." Ucap Raina dia tiba-tiba melihat ke arah Bara.

'loh ada kak bara.'

" Yaudah ayo naik Ran." Ucap Bima. Raina terdiam di tempatnya.

"Loh rain? Naik motor nya Bara!" Ucap Bima. Raina mengerjapkan mata nya dan melihat ke arah Bara berada. Bara hanya melihat nya dengan tatapan yang tidak bisa di artikan

"Udah sana naik!" Perintah Bima. Raina berjalan pelan ke arah motor Bara.

"Naik!" Suara dingin itu memerintahkan nya untuk naik ke belakang jok motornya.

Motor mereka berjalan membelah padatnya jalanan kota. Sampai akhirnya perjalanan mereka yang menempuh selama 3 jam sampai di villa yang sudah di pesan Bima.

Tidak terlalu besar memang tetapi suasana nya menenangkan. Dan view nya sangat indah karena banyak perkebunan teh dan terlihat gunung yang sangat indah. 

"Ini villa nya bang?" Ucap Raina

"Iyaa, masuk yuk rain!" Ajak Bima

"Nih, kamar lo disini." Ucap Bima

"Lah, nanti kalian tidur dimana?" Tanya Raina

"Sans, gue Randy sama Bara bisa tidur di ruang tv." Ucap Bima

"Yaudah gue mau bersih-bersih badan dulu bang." Raina memasuki kamarnya.

###

Disinilah, Bara masih duduk di luar sambil memandang perkebunan teh.

"Bar!" Bara yang merasa namanya di panggil pun menolehkan kepalanya

"Eh bang, kenapa?" Tanya Bara

"Gimana sekolah Lo?" Ucap Randy

"Baik bang." Ucap Bara

"Raina gimana kalo di sekolah?" Tanya Randy. Bara diam, dia baik bang baik banget.

"Baik bang." Ucap Bara. Randy menganggukkan kepalanya.

"Gue takut dia ngelakuin hal aneh-aneh." Ucap Randy

"Maksud nya bang?" Tanya Bara

"Raina tuh punya Maag dan dia gak bisa terlalu cape. Waktu itu maag nya dia pernah kambuh, gue bingung harus apa." Ucap Randy

"Terus gue bawa dia kerumah sakit, gue cuma liat tangan nya dia di infus dan terus meringis kesakitan. Sebenernya gua ngelarang dia buat ikut ekskul tari, tapi emang dasar nya dia batu jadi susah buat dia cegah." Lanjutnya lagi

"Gue harap Lo bisa jaga Raina kalo lagi gak ada gue."Ucap Randy

"Gue kedalam duluan. Jangan lama-lama di luar lo mau Maghrib ntar sawan." Ledek Randy diselingi tawa Bara

Sepeninggalan Randy Bara memikirkan tentang apa yang di ucapkan nya barusan. Jadi waktu bekel yang dia kasih kepadanya itu dia tepis berarti Raina tidak makan sama sekali di sekolah. Astaga dia benar-benar jahat. Bara pergi masuk karena hari sudah akan gelap.

Hayyyy...
Makin semangat deh karena kalian bisa nerima cerita gua.. so, thanks guys..
Jangan lupa vote sama comment:v
Maaf kalo kalian gak suka ataupun ada yg kurang dari cerita nya. Maklumin aja ya masih amatir:v

Ice PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang