•35

1.9K 75 8
                                    


Pagi ini Raina bangun terlebih dahulu. Ia luar kamar dan melihat ketiga laki-laki itu sedang tertidur pulas. Mungkin mereka lelah, Raina berfikir untuk membuatkan mereka sarapan. Semoga saja rasanya enak.

Tetapi pas Raina hendak ke dapur dia melihat ke arah Bara. Cowo itu tetap tampan walaupun lagi tidur.

"Ya ampun, kenapa Lo ganteng banget sih kak." Gumam Raina. Dia tidak boleh memikirkan Bara, lagi. Percuma.

Tanpa sengaja Raina melihat makanan yang tadi malem untuk Bara. Bara tidak memakan nya.

"De!" Suara itu mengagetkan Raina yang sedang terdiam melihat makanan yang mungkin sudah basi itu.

"Astaghfirullah, bang apaan sih ah kaget gue." Ucap Raina

"Lagian Lo bengong aja. Mau ngapain?" Tanya Randy

"Gak ngapa-ngapain in, laper aja tapi gak ada makanan." Ucap Raina

"Yaudah nanti sekalian pulang aja." Ucap Randy

"Yaudah, gue mau mandi aja. Bye." Raina meninggalkan Randy

Tanpa sepengetahuan mereka ternyata Bara sudah melihat mereka.

###

Semua sudah siap untuk pulang. Bima menyalakan motor nya.

"Ran-" Ucapan Bima terpotong oleh Raina

"Bang Bim, Raina sama bang Randy aja boleh kan?" Ucap Raina. Bara melihat ke arah Raina dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.

"Loh, Kenapa? Raina sama Bara aja." Ucap Bima

"Ehm, tapi Raina mau sama bang Randy." Ucap Raina

"Yaudah, Lo sama gue. Bar kunci!" Bara yang mengerti pun memberikan kunci motor nya kepada Randy.

Raina melihat ke arah Bara yang juga melihat nya. Namun Raina cepat-cepat membuang muka nya.

"Ayo naik!" Perintah Randy

Raina naik ke atas motor. Lalu motor Bima melaju duluan.

'cewe itu kenapa gak mau naik motor sama gue, apa karna makanan?'

Bara memikirkan Raina yang terlihat sangat aneh pagi ini. Bodo lah bukan urusan nya juga.

Mereka memutuskan membeli makan terlebih dahulu sebelum lanjut arah pulang.

###

Selama perjalanan panjang, akhirnya motor mereka sampai di depan rumah Randy.

"Thanks, bre." Ucap Randy pada Bima

"Sans, sekali-kali liburan. Pusing gue tugas mulu." Ujar Bima. Lalu Randy melihat ke arah Bara. "Thanks juga bar." Ucap Randy

"Iya bang."

"Bang Bima makasih ya." Ucap Raina

"Iya sans rain." Jawab Bima

"Kak Bara, makasih." Ucap Raina yang hanya di angguki oleh Bara.

"Yaudah kita pulang ya ran, rain." Pamit Bima

"Hati-hati Lo." Setelah mereka pergi meninggalkan perkarangan rumah nya. Randy dan Raina memasuki rumah mereka.

"Assalamualaikum, Raina cantik pulang!" Teriak Raina

"Berisik banget heran gue." Celoteh Randy

"Ye suka-suka gue lah." Ucap Raina sewot

"Walaikumsalam, eh anak Mama udah pulang. Gimana? Cape ya?" Ucap Mama

"Iya nih Ma, rain cape. Rain ke kamar dulu ya." Ucap Raina sambil mencium pipi Mama lalu pergi ke kamarnya.

###

Raina berbaring di kasur lalu menutup matanya. Karna dia merasa lelah sekali karena perjalanan.

Raina terbangun. Lalu ia melihat jam, ternyata sudah jam 5 sore. Dia memutuskan untuk mandi lalu pergi ke bawah.

"Helo epribadi, Raina cantik datang." Teriak Raina

"Apaan sih lo ah, berisik ganggu aja deh." Celoteh Randy

"Yaelah main PS masih nuub aja bangga.", Ledek Raina

"Eh eh eh, neng kalo ngomong di jaga ya, gini-gini juara mulu gue." Ucap Randy

"Kentut kali ah." Ledek Raina

"Ye bocah, ngeledek." Randy bersiap untuk menyerang Raina tetapi dia sudah terlebih dahulu lari dari jangkauan Randy

"Aaahhh, Mama bang Randy nih!" Teriak Raina

"Sini Lo, gue jitak dulu." Ucap Randy

"Mamaaaa.. bang Randy nya nih!!" Mama Raina yang baru saja dari dapur menyiapkan makan malam pun kaget karena Raina tiba-tiba ke belakang tubuhnya.

"Ini kenapa sih?" Tanya Mama

"Bang Randy tuh!" Tunjuk Raina ke arah Randy

"Kenapa sih ran?" Ucap Mama

"Raina nya duluan ganggu aku main game." Ucap Randy

"Rain?" Mama menenggok ke arah Raina di belakang nya.

"Minta maaf!" Perintah Mama. Raina menghampiri Randy dengan muka cemberut nya lalu menggangkat tangan nya.

"Raina nyerah, rain minta maaf." Tradisi Randy dan Raina selalu seperti itu dari dulu. Tidak ada yang memulai untuk berjabatan tangan tetapi yang salah harus menggangkat tangan nya. Kata Randy mah biar kaya polisi yang nangkap penjahat.

"Gak gue maafin." Ucap Randy santai

"Mama tuh liat bang Randy nya." Adu Raina tetapi di cuekin oleh mamanya

"Sukurin gak di ladenin." Ucap Randy menjulurkan lidahnya

"Ah tau ah Abang mah." Ucap Raina bete

"Beliin Abang jajan dulu baru di maafin." Ucap Randy

"Dih apaan. Gak!" Bantah Raina

"Yaudah kalo gak mau." Randy meninggalkan Raina.

"Yaudah-yaudah. Ayo jajan!" Ujar Raina cemberut

"Gak ikhlas banget kayanya." Ledek Randy

"Ikhlas Raina mah ikhlas." Raina tersenyum terpaksa

"Nah gitu dong." Randy senang sudah membuat Raina kesal kepadanya. Baginya membuat Raina marah itu adalah hobinya.




Hay.. hay:b
Kalo kalian suka sama part ini di vote sama comment gimana sama part ini:v
So, see you next part:-D

Ice PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang