•36

1.7K 78 5
                                    


Pagi ini Raina sudah di depan sekolah. Ia berjalan menuju kelasnya.

"Anak ujan!" Suara itu sudah di pastikan kalo itu Reynald

"Apaan!" Ucap Raina judes

"Yailah neng galak bener." Goda Reynald

"Masih pagi Rey, jangan nyari mati lo sama gue." Ucap Raina

"Aduhhh, atutt ah." Reynald lalu berlari duluan

Raina tidak memperdulikan lagi kelakuan Reynald dia melanjutkan perjalanan nya menuju kelas nya.

###

Sesampai nya di kelas Raina langsung menempati tempat duduk nya.

"Rain!" Panggil seseorang di depan kelasnya.

"Ha?" Raina menyahut seadanya

"Nonton konser di SMA gue dulu,kuyy!" Reynald menghampiri Raina lagi ke kelas nya.

"Gak Lo aja!" Ucap Raina

"Yaelah rain udah gue beliin juga." Ucap Reynald dengan wajah memelas.

"Dih,kenapa Lo gak ngomong dulu ke gue?" Ucap Raina sewot

"Ya kan biar sosweet gitu, cowo nya yang beliin tiket." Ledek Reynald

"Dih apaan Lo emang Lo cowo gue." Ujar Raina

"Yaelah rain ayo lah, bukan kita berdua doang kok." Bujuk Reynald

"Iya rain, ada gue juga kok." Ucap Sheila menimbrung. Raina menatap Sheila dengan tatapan bertanya.

"Udah terima aja!" Paksa Sheila

"Yaudah." Ucap Raina lalu ia memainkan handphone nya

"Yeay makasih inaa." Ucap Reynald lalu mengacak rambut Raina

"Ish, rusak rambut gue oncom!" Ujar Raina cemberut

"Gak papa lah biar Lo jelek." Reynald menjulurkan lidahnya

"Sialan. Emang kapan konser nya?" Tanya Raina

"Hari Sabtu. Nanti Lo gue jemput ya!" Ucap Raina

"Terserah Lo lah. Udah sana bel udah bunyi!" Raina mendorong tubuh Reynald

"Iya-iya, bye ina belajar ya bener. Biar jadi dosen!" Reynald mengacak rambut Raina lagi tetapi ia langsung kabur dari kelas Raina karena dia tau pasti Raina marah.

Sepeninggalan Reynald, Nasya tiba-tiba saja datang membawa tas nya yang berarti dia telat.

"Tumben nas Lo telat?" Tanya Raina

"Kesiangan gue." Jawabnya

"Oh iya, Lo ikut nonton konser gak?" Tanya Raina

"Gak, gak minat." Jawab Nasya seadanya

"Yah gue kira Lo juga ikut." Ucap Raina

"Gak males gue mending tidur." Astaga Raina bingung dengan Nasya masih saja bersikap dingin kepadanya. Guru yang mengajar di kelas nya pun masuk lalu pelajaran di mulai.

###

"Kantin?" Tawar Sheila

"Duluan aja shei gue masih nyalin." Ucap Raina tetapi matanya masih ke arah papan tulis lalu ke buku catatan nya

"Yaudah gue sama Nasya duluan ya." Ucap Sheila

"Oke." Raina melanjutkan salinan nya supaya cepat selesai. Sewaktu Raina sedang menulis perut nya terasa sakit lagi, sedangkan di kelas nya tidak ada orang.

Raina mencoba mengambil ponsel nya untuk menghubungi teman nya.

"Shei perut gue sakit." Raina bersuara parau

"Na? Lo kenapa?" Suara di sebrang sana. Ternyata Raina menelpon Reynald

"Perut gue." Raina sudah tidak bisa menahan rasa sakit nya lagi.

"Rain?RAINA!" Tidak ada jawaban lagi dari Raina membuat Reynald panik sesegera mungkin dia lari menuju kelas nya Raina.

Sesampai nya di kelas Raina, Reynald melihat Raina yang sudah terlihat lemas sambil memegang perut nya. Reynald menghampiri Raina.

"Rain, Lo kenapa?" Tanya Reynald panik

"Perut gue." Raina menjawab seadanya. Tanpa basa-basi lagi Reynald menggendong Raina untuk membawa nya ke ruang UKS.

Reynald menyusuri koridor kelas 10 sambil membawa Raina di tangan nya. Semua pasang mata yang berada di koridor menatap mereka.

Bara yang tidak sengaja melihat Raina dan Reynald pun berhenti berjalan.

'dia kenapa?'

Bara penasaran dengan apa yang terjadi oleh Raina, mengapa dia di gendong oleh Reynald.

"Bar? Kenapa Lo?" Tepukan di pundak Bara pun menyadarkannya dari lamunan nya

"Ha? Gak gapa." Ucap Bara

"Yaudah ayo kantin!" Adrian merangkul pundak Bara untuk berjalan ke arah kantin.

Tapi pikiran Bara masih terngiang oleh Raina. Jangan-jangan sesuatu telah terjadi kepadanya.
Tapi Bara mencoba menyingkirkan semua pikiran buruk nya itu.

Sesampainya Bara di kantin dia pun masih tetap terdiam. Adrian yang melihat itu pun bingung mengapa Bara seperti itu. Sampai akhirnya anak-anak gatrom memenuhi meja yang biasa mereka tempati.

"Del, sini!" Adrian memanggil Adel. Adel yang di panggil pun menghampiri meja anak-anak gatrom

"Kenapa bang?" Tanya Adel

"Bara dari tadi diem aja, coba deh Lo ajak ngobrol!" Ucap Adrian. Adel duduk di samping Bara lalu menyentuh pundak Bara.

"Bar? Lo kenapa?" Tanya Adel

"Ha? Del? Kok Lo disini?" Ucap Bara kepada Adel

"Lo kenapa?" Adel tidak menghiraukan ucapan Bara

"Gak gue, gak papa." Ucap Bara

"Lo mau makan?" Tawar Adel

"Gak deh, gue mau ke toilet." Bara bangun dari duduk nya dan meninggalkan Adel.

Adel bingung ada apa dengan Bara. Adrian  yang melihat itu pun menatap Adel dengan tatapan bertanya. Ada apa dengan nya?


Hayyy...
Gimana part ini? Kalo kalian suka vote ya comment juga👌

Ice PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang