Raina berjalan melewati koridor sekolahnya. Waktu Raina ingin belok ke arah koridor kelas nya, ia melihat Bara yang sedang berdebat dengan Angkasa yang notabe nya itu ketua osis."Lo udah gak punya telinga apa gimana?" Ucap Angkasa. Bara menatap Angkasa dengan tatapan remeh
"Maksud Lo apa ya?" Ucap Bara lalu memasuki tangan nya ke dalam saku celananya.
"Kayanya emang Lo bego beneran deh. Peraturan di sekolah ini tuh gak boleh pake kaus kaki hitam! Udah sekolah dua tahun masih aja gak tau aturan!" Ucap Angkasa meremehkan
"Lo gak punya kaus kaki sampe kaus kaki gue mau Lo ambil?" Sindir Bara
"Bangsat! Gue ketua osis di sini. Kalo Lo gak suka sama peraturan sekolah gak usah sekolah disini!" Angkasa sudah kesal dengan sikap Bara yang seperti ini.
"Gue belajar itu pake otak bukan pake kaus kaki. Ganggu pembelajaran banget emang?" Ucap Bara Lalu melihat ke arah anggota osis cowo yang memakai kaus kaki sama seperti nya.
"Kalo mau ngarahin yang bener ngaca dulu. Anggota Lo aja gak nurut sama peranturan kok Lo yang ribet." Bara meremehkan Angkasa
"Gue tunggu di lapangan sekarang." Angkasa meninggalkan Bara yang masih diam di tempat nya dengan senyum yang meremehkan.
Raina yang mendengar itu pun langsung pergi menyusul Bara yang sudah mengikuti Angkasa
###
"Ngapain Lo ngajak gue kesini? Gak takut malu kalo kalah? Kan diliat banyak orang." Ucap Bara
"Jangan mentang-mentang Lo ketua geng gatrom ya. Gue gak takut!" Ujar Angkasa
"Oh iya kita sama-sama ketua tapi sorry nih, gue ketua organisasi yang bersih dari pada Lo anggota Lo sampah semua." Lanjut Angkasa lalu tertawa.
Bara yang tidak terima mendengar perkataan Angkasa lalu ia memukul rahang Angkasa hingga tersungkur.
Angkasa yang mendapat serangan yang menurut nya tiba-tiba itu lantas berdiri melihat Bara.
"Kenapa Lo? Gak suka gue katain geng Lo yang sampah itu?" Ujar Angkasa tertawa
"Lo yang sampah. Anjing!" Bara memukul hidung angkasa hingga mengeluarkan darah. Lalu di balas dengan pukulan di perut Bara.
Murid-murid yang baru saja datang pun langsung menghampiri mereka dan mengerubuni mereka. Bara seakan tidak perduli mendengar ucapan dari kerumunan orang itu ia terus saja memukuli Angkasa. Raina yang berada di kerumunan itu lalu pergi mencari bantuan.
###
Motor-motor geng gatrom sudah memasuki kawasan sekolah, dan sudah terparkir rapih.
"Oy bang Ian!" Seru Adit kepada Adrian. Adrian menolehkan kepalanya
"Kok bang Bara gak ikut sama kita? Tumben." Ucap Adit
"Mungkin dia tadi jemput Adel kali, makanya gak bareng kita." Jawab Adrian
Mereka berempat berjalan menuju kelasnya. Mereka berhenti seketika melihat Raina yang sudah di depan mereka dengan wajah yang sudah tidak bisa di artikan.
"Rain? Kenapa?" Adrian menghampiri Raina
"Kak bara barantem sama kak Angkasa di lapangan!" Ucap Raina dengan nafas yang memburu. Adrian dan yang lain pun kaget langsung berlari menuju lapangan. Mereka sangat tau Bara susah di kontrol emosi nya. Mereka takut jika terjadi apa-apa dengan Angkasa.
Sesampainya di lapangan mereka melihat bara yang di kerumunin. Adrian menerobos kerumunan itu lalu menarik Bara yang ingin memukul Angkasa, sedangkan Angkasa kondisinya sudah tidak bisa digambarkan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Prince
Novela JuvenilUntuk pertama kalinya seorang gadis yang ceria mengejar pangeran dingin. Raina bingung dengan sikap Bara yang dingin hanya kepadanya saja, sedangkan dia itu ketua geng dari geng nakal.