Kriiinggggg"Yeayyy.. pulangg!"
"Ya anak-anak sudah bel pulang, ibu akhiri pelajaran hari ini, selamat siang."
"Siang bu." Ucap mereka serentak
Semua murid langsung berhamburan keluar kelas untuk pulang ke rumah nya masing-masing, termasuk Raina,Nasya, dan Sheila.
"Rain, lo pulang di jemput?"
"Iya, gua di jemput."
"Yaudah kita duluan ya, Rain."
Setelah mengucapkan itu Sheila dan Nasya meninggalkan Raina.
Raina mendengus saat membaca pesan yang masuk ke ponsel nya.
Dek, abang gak bisa jemput di sekolah. Kamu naik angkot aja ya.
"Duh, ya udah deh gue ke halte aja, nunggu angkot dateng."
"Eh ada, dedek emeshh nih." Raina tersentak kaget mendegar celetukan tiba-tiba itu begitu kakinya melangkah mendekati halte dan melihat beberapa anak kelas dua belas sedang nongkrong di sana.
'Mana sih ni angkot,buruan kek.'
"Cewek, nungguin angkot ya? Tiati sendirian udah mau malem loh ini. Mending di anterin pulang sama abang."
Raina mendadak bisu dengan godaan itu.
"Yah, cantik-cantik kok bisu, gak punya suara atau gimana? Gua lagi ngomong nih. Masa di kacangin? Jahat banget sih!"
"Bentar lagi jam lima. Udah deh, gak mungkin ada yang lewat."
"Eng-gak,kak. Saya nunggu angkot aja."
"Nah, ternyata gak bisu. Gitu dong, nunggu angkot pasti gk ada yang lewat." Raina menatap cowo itu sebal.
"Yuk,dek. Rumah nya dimana? Siapa tau searah." Tanpa sadar, cowo itu menyentuh lengan Raina dan segera di tepis oleh Raina keras.
"Yah, galak banget sih." Sahut nya dramatis.
"Gue ditolak, Man!"
Tanpa disadari ada sepasang mata yang sedang melihat kejadian itu.
"WOY! Gak usah macem-macem lo sama cewe!"
'Syukur lahh ada yang nolongin gue.'
"Urusan sama lo apa!"
"Jelas ada urusan nya sama gue, dia cewe. Gak pantes lo pada gituin!"
"Nyari mati lo ama kita?"
"Sorry, bro gak takut gue sama kalian!"
"Bangsat!" Teriak itu sambil menoleh ke arah nya.
Dia mendekati cowo itu, tangan nya terkepal sejak tadi,segera meninju perut sang lawan lalu di balas lagi oleh segerombolan tersebut.
'Dia di kroyok!!gue teriak aja deh'
"TOLONGGG!!! TOLONGGG!!"
Semua pasang mata yang sedang memukuli cowo itu langsung menatap Raina. Sebelum warga dateng mereka langsung kabur.
"Duh, lo gapapa kan?" Ucap gue sambil melihat badge sekolah nya.
"Gak gue gapapa."
"Sini gue bantu." Ucap gue sambil membatu dia berdiri.
"Sorry, gara-gara gue lo jadi bonyok gini."
"Sans." Ucap nya sambil menaiki motor ninja merah nya.
"Naik!"
"Ha?" Ucap gue gak ngerti.
"Naik, gue anter lo pulang!"
Tubuh Raina mendadak membeku mendengar itu.
"Tunggu! Nama lo siapa?"
"Reynald."
"Lo dari SMA mana?"
"SMA Cendrawasi. Lo?
"Oh, nama gue Raina."
"Naik!"
Yeayy..
Segitu dulu yaa semoga kalian sukaa. Jangan lupa vote and comment:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Prince
JugendliteraturUntuk pertama kalinya seorang gadis yang ceria mengejar pangeran dingin. Raina bingung dengan sikap Bara yang dingin hanya kepadanya saja, sedangkan dia itu ketua geng dari geng nakal.