"Assalamualaikum, Bu ini berkas-berkas ibu." Ucap Raina"Makasih ya Raina." Ucap Bu Lita
"Iya bu sama-sama." Raina dan Sheila menempati kembali tempat duduk nya dan menyalin soal yang ada di papan tulis.
•••
Bel istirahat berbunyi seluruh siswa berhamburan keluar untuk mengisi perut mereka yang sudah kelaparan.
"Rain, Nas kantin kuy!" Ucap Sheila
"Gue gak dulu deh Shei." Ucap Raina
"Lah,kenapa? Tumben." Ucap Sheila
"Gak laper gue. Kalian aja."
"Yaudah, beneran gapapa nih?" Ucap Sheila meyakinkan lagi.
"Iya, beneran."
"Yaudah,yuk Nas!"
Mereka berdua keluar kelas dan tinggal Raina yang berada di kelas itu temen-temen nya sudah keluar untuk mengisi perut mereka. Raina memutuskan untuk keluar kelas dan menuju taman.
Di taman dia melihat dua orang sedang berbincang di kursi taman, yaps dia Bara dan Adel. Karena Raina gak mau ngeliatin mereka berduaan jadi Raina memutuskan untuk pergi ke kantin.
"Eh anak ujan mau kemana lo?" Tiba-tiba Reynald merangkul Raina dari belakang.
"Apaan sih lo. Lepas gak!"
"Yaelah galak amat neng, kenapa lo? Muka di tekuk gitu udah kaya setrikaan belum di gosok."
"Diem gak lo! Gue lagi bete jangan di ganggu."
"Wailah judes amat Eneng cantik." Tangan Reynald menoel dagu Raina.
"Diem, apa tangan lo gue patahin!" Ucap Raina galak
"Eh buset galak amat eneng. Kabur ah gue. Babay." Setelah mengucapkan itu Reynald pergi meninggalkan Raina.
Raina tiba di kantin dan langsung duduk di samping Sheila lalu dengan muka yang di tekuk Raina meminum minuman Sheila.
"Eh-eh itu kan minuman gue. RAINA!" Ucap Sheila histeris.
"Apaan si lo berisik!" Ucap Raina yang masih dengan rasa kesal nya.
"Lah kok jadi lo yang marah." Ucap Sheila
"Eh iya,sorry Shei kelepasan gue tadi. Abisan gue sebel udah liat si Bara sama Adel di taman terus tadi si kunyuk nyebelin jadi nya kesel gue."
"Ha? Apaan? Bara? Adel?" Ucap orang-orang yang ada di meja itu.
"Eh? Gak, tadi salah ngomong gue. Eh, lu pada udah mesen makan? Hm, gue mesen dulu ya." Ucap Raina mengalihkan pembicaraan
"Rain udah deh gak usah ngalahin pembicaraan, sini duduk, lo kan gak laper kenapa harus mesen makan?" Skak mat. Raina diam dia mengikuti perintah Sheila yang menyuruh nya untuk duduk.
"Eneng cantik kenapa kok sebel gitu mukanya cerita sini sama Abang." Ucap Vito
"Diem lo!" Ucap Nasya
"Ey kan eneng Nanas nya Abang ngambek. Jangan cemburu dong yang, aku cuma nanya biar Rain gak syedih." Ucap Vito
"Najis lo! Sono lo ah jangan deket-deket gue." Ucap Nasya mendorong Vito menjauh dari nya.
"Diem lo berdua berantem mulu nanti gue kawinin lo!" Ucap Arga
"Najis!" Ucap Nasya
"Emang gue anjing apa neng di najis-najisin. Ngambek Abang neng ngambek." Ucap Vito pura-pura ngambek.
"Vit,jangan ampe lo yang gua tabok. Alay banget heran gue." Ucap Arga
"Suuutttt! Udah diem lo pada itu Raina mau ngomong." Ucap Nadin
"Iya-iya." Akhirnya mereka diem dan mendengarkan Raina bicara.
"Tapi kalian jangan bilang siapa-siapa. Gue suka Bara." Ucap Raina
"Serius lo?" Ucap mereka serempak
"Hooh,tadi gue liat dia lagi berduaan di taman. Gue gak suka liat Adel."
"Loh kenapa?" Ucap Nadin
"Lo inget kan Shei, Nas yang gua suruh kalian duluan ke kantin? Itu kan gue ke toilet nah terus gue dengar ada dua orang ngomongin Bara nah salah satu dari mereka itu si Adel."
"Terus?" Ucap mereka
"Gue denger mereka bilang-" belum sempat Raina berbicara bel masuk pun berbunyi.
"Yah udah bel, besok aja ya." Ucap Raina
"Yaudah deh,gue juga gak mau telat masuk kelas lagi pelajaran Bu Yani soal nya." Ucap Arga
"Oke, bareng-bareng yuk." Mereka berjalan menuju kelas sampai di koridor kelas X baru mereka masuk ke kelas masing-masing.
Hallo,segini dulu ya semoga kalian suka. Jangan lupa vote dan comment:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Prince
Teen FictionUntuk pertama kalinya seorang gadis yang ceria mengejar pangeran dingin. Raina bingung dengan sikap Bara yang dingin hanya kepadanya saja, sedangkan dia itu ketua geng dari geng nakal.