"Anak-anak, kita sudah berada di lokasi perkemahan nya. Jadi untuk yang sebelah kanan bapak itu untuk tenda laki-laki dan sebelah kiri bapak untuk tenda perempuan. Mengerti?""Ngerti pak."
"Baik kalian dirikan tenda kalian dengan pasangan tidur kalian, setelah itu kalian kumpul kembali bapak akan memberikan tugas untuk kalian. Mengerti?"
"Ngerti pak."
"Yasudah kalian bisa bubar!" Setelah semuanya pergi untuk mendirikan tenda mereka, Raina ingin menyusul Sheila dan Nasya tetapi tangan nya di tarik oleh seseorang "eh- apa sih" tangan nya di tarik mau tidak mau dia harus mengikuti orang itu.
"Siapa sih lo narik-narik tangan orang!" Raina menyentak tangannya
"Apaan sih bawel, berisik tau gak lo!" Raina membulatkan matanya setelah tau ternyata yang menarik tangan nya adalah Reynald
"Lo apa-apaan sih Rey, gue mau bantuin Sheila sama Nasya!" Raina sudah kesal sedari tadi Reynald terus saja bertingkah sesuka hati dia.
"Ikut gue dulu sebentar, gue ada tempat indah buat lo, dan lo harus liat!" Ucap Reynald
"Alay najis udah ah gue mau ke temen-temen gue!" Raina membalikkan badan nya tetapi tangan nya di tarik oleh Reynald sehingga badan nya menabrak badan Reynald.
"Udah meluk sama liatin gue nya! Baper gue gak tanggung jawab."
"Apaan sih lo alay! Udah ayo cepetan jangan buang waktu gue!" Raina pergi mendahului Reynald yang masih terdiam di tempat nya "yang tau tempat siapa yang jalan duluan siapa dasar cewe."
Semakin lama terdengar suara tumpahan air menggema nyaring. Mata Raina mebelalak sempurna melihat air terjun di depan nya.
"Ya ampun Rey Lo bawa gue ke air terjun?" Ucap Raina membalikkan badan nya
"Seneng gak Lo?" Reynald yakin pasti gadis itu senang karena dia membawanya ketempat ini
"Banget! Dingin banget ya Rey pasti air nya sejuk. Jadi mau nyebur." Ucap Raina
"Eh gue bawa Lo kesini bukan buat lo terjun ke dalam sana udah ayo balik!" Reynald memegang tangan Raina tapi di lepas oleh Raina
"Rey, gue mau nyobain kaki gue masuk ke air nya aja. Boleh ya? Kan Lo yang udah bawa gue kesini!" Raina benar-benar tidak sabar untuk memasukkan kaki nya kedalam air yang sejuk itu
"Yaudah-yaudah jangan jauh-jauh dari gue!" Reynald memperingati Raina
"Siap pak bos!"
"Wahhh, Rey sumpah dingin banget air nya seneng deh gue!" Raina mengayunkan kaki nya
"Alay, udah ayo balik mau gelap!" Ucap Reynald
"Oh iya, ayo Rey!" Raina kembali memakai sepatunya lalu pergi bersama Reynald
"Rey, jalan nya kesini kan?" Ucap Raina
"Duh rain, gue lupa lagi." Reynald menggaruk tengkuknya
"Hah? Terus kita gimana? Ini udah mau gelap rey! Jangan nakutin gue dong!" Ucap Raina panik
"Shhhuut! Lo bisa diem gak sih gue pusing nih gua pake segala lupa jalan lagi." Reynald benar-benar bingung sekarang bagaimana mereka balik ketenda kalo kaya gini.
"Mending kita jalan dulu Rey, siapa tau ketemu jalan keluarnya."
"Yaudah ayo!"
Raina menoleh ke kanan dan kiri, merasa asing dengan tempat itu. Seingatnya waktu pergi ke air terjun tidak melalui tempat ini.
"Rey kita gak lewat sini tadi!" Ucap Raina
"Iya gua juga sadar. Gimana dong?" Raina makin gelisah dia takut karena hari sudah mulai gelap
"Rey udah gelap gue takut." Raina mendekat ke arah Reynald. Reynald yang menyadari bahwa Raina merasa takut dia pun merangkul tubuh Raina. "Udah gak usah takut ada gue rain!" Ucap Reynald
"Jalan lagi ayo!" Reynald berjalan sambil merangkul tubuh Raina
"Rey, gue cape." Raina mendongakkan kepalanya melihat Reynald
"Yaudah kita istirahat dulu di sini ya!" Entah mengapa Raina merasakan bahwa Reynald berubah. Kenapa dia baik sekali dengannya.
###
"Nas, Raina kemana sih? Ya ampun udah gelap kaya gini." Sheila makin panik karena Raina di hubungin tidak bisa.
"Anak-anak, perhatian!" Seluruh siswa yang ada di tenda masing-masing keluar dan berkumpul di tempat awal mereka kumpul
"Anak-anak, hari sudah gelap tolong yang laki-laki nyalakan api unggun."
"Pak!" Sheila mengangkat tangan nya
"Iya?"
"Pak, Raina hilang. Sedari tadi saya tidak melihat Raina." Ucapan Sheila membuat seluruh perhatian siswa kepadanya
"Bagaimana bisa? Memang Raina tidak bersama kamu sewaktu mendirikan tenda?"
"Tidak pak, saya tidak tau dia dimana." Suasana semakin terdesak karena Raina menghilang
"Oke baik, tolong siswa kelas sebelas putra ikut bapak untuk mencari Raina!" Mereka semua memutuskan untuk berpencar mencari Raina
"Bos kita bareng!" Ucap Bonbon
Mereka semua mulai meninggalkan lingkungan tenda lalu pergi menyusuri hutan.
"Gue mau kesana, Lo pada duluan kita mencar di sini kabarin kalo ketemu!" Bara meninggalkan teman-teman nya
"Dimana sih tuh cewe, nyusahin aja!" Bara terus berjalan menyusuri hutan yang gelap. Sampai dia menemukan ada cahaya di depan nya. Jelas itu api.
"Raina!" Raina yang menundukkan kepalanya pun mendonggak
"Kak Bara." Raina berdiri lalu menghampiri Bara
"Lo ngapain disini?" Bara melihat sekitar
"Gue tadi sama Reynald ke air terjun, tapi Reynald gak tau jalan pulang akhirnya kaya gini." Ucap Raina
"Terus dimana Reynald?" Ucap Bara
"Dia bilang mau nyari kayu katanya masih kurang." Ucap Raina.
Bugh! Reynald melempar ranting-ranting yang ia kumpulkan. "Bar? Lo kok disini?" Reynald menghampiri mereka
"Nyari lo sama dia. Semua orang di tenda panik gara-gara Raina ilang!" Raina diam, dia tau pasti teman-teman nya panik mencarinya
"Ayo balik!" Bara menarik tangan Raina. Raina mengerjapkan matanya tak percaya, Kak Bara memegang tangan nya.
Akhirnya, maaf banget yang udah nunggu. Semoga suka:v

KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Prince
Dla nastolatkówUntuk pertama kalinya seorang gadis yang ceria mengejar pangeran dingin. Raina bingung dengan sikap Bara yang dingin hanya kepadanya saja, sedangkan dia itu ketua geng dari geng nakal.