•25

1.8K 65 7
                                    


"Mana sih, kok gak ada yang nerima pesenan gojek gue." Raina berjalan menuju keluar sekolah

Raina tidak fokus karena matanya terus melihat ke arah handphone yang dia pegang sehingga menabrak seseorang didepan nya

"Eh maaf." Raina berdiri lalu melihat siapa orang yang dia tabrak

"Kak Ba-ra." Raina terkejut karena yang dia tabrak adalah Bara yang sedari tadi melihat nya dengan tatapan dingin nya itu

"Maaf kak, saya gak liat." Raina menundukkan kepalanya. Bara tidak merespon nya dia langsung pergi meninggalkan Raina dia menghampiri teman-teman nya yang sudah stand by di motor mereka masing-masing

"Apa itu yang geng Gatrom yang dibikin kak bara?" Mereka semua menjadi pusat perhatian seluruh siswa yang ingin pulang ke rumah masing-masing

"Heh! Bengong aja lo." Reynald mengagetkan nya

"Ngapain lo?" Raina melihat sinis ke arah Reynald

"Eh tuh mata belum aja gue colok!" Reynald selalu saja seperti itu padahal tadi dia yang marah kenapa sekarang jadi dia yang gak jelas.

"Apaan sih lo." Raina melengos pergi meninggalkan Reynald

"Yaelah rain gue cuma mau minta maaf kenapa lo malah pergi!" Reynald berbicara kepada Raina walaupun dia sudah menjauh darinya.

•••

"Nas, warnyak gak?" Ucap Vito

"Yo, anterin gue."

"Yaudah gc kita ketinggalan anak-anak itu." Vito menyuruh Nasya naik ke motor nya lalu mereka meninggalkan sekolah.

Gerombolan motor yang membuat jalan menjadi macet karena ulah mereka yang seenaknya. Bara dia cowo yang menjadi pemimpin di paling depan semua motor anak-anak Gatrom.

Suara klakson memenuhi jalan raya, ulah mereka yang ugal-ugalan itu membuat para penggendara marah.

Bara mengintruksikan lewat tangan nya untuk mereka berhenti. Bara melihat siapa yang berani memberhentikan motor mereka.

"Mau lo apa?" Kali ini bara sudah bosen dengan geng yang bernama Roger itu, mereka sudah sering di kalahkan dengan nya masih saja.

"Turun Lo semua!" Kata Davren

"Jangan disini, jalanan nih!" Bara masih santai menghadapi mereka

"Lapangan. Gue tunggu lo di lapangan deket SMA Nusba." Davren menghidupkan motor nya memberi tanda pada teman-teman nya lalu pergi meninggalkan mereka

"Lanjut! Kita ke lapangan. Kita turutin mau nya mereka." Kata Bara lalu di ikuti teman-teman nya. Gak lama buat mereka sampai ke sana, ternyata anak-anak Roger sudah menunggu kedatangan mereka.

"Lama lo semua." Davren maju menghampiri mereka

"Santai, bro." Bonbon maju menghalangi Davren yang ingin memukul Bara. Bara hanya tersenyum sinis melihat nya

"Mau Lo apa? Masih gak kapok gue kalahin?" Kata Bara dengan senyum yang meremehkan

"Kali ini gue bakalan ngalahin lo sama temen-temen lo yang pengecut itu." Davren menunjuk Bara dan teman-teman nya, Bara yang tidak suka jika dia di tunjuk pun maju memukul rahang Davren

Tidak menunggu waktu lama mereka saling baku hantam melawan pukulan demi pukulan yang di berikan oleh musuh

"Bangsat! Gak usah lo nunjuk muka gue dengan tangan lo yang bau itu!" Bara geram dengan sikap Davren yang masih tidak mau kalah itu

"Bacot!" Davren memukul perut Bara langsung di balas dengan tendangan yang di layangkan ke perut nya

Raina tidak sengaja melihat beberapa murid yang sedang berkelahi pun memberhentikan motor ojek nya.

"Pak saya berhenti di sini ya." Kata Raina sembari melepas helm yang dia kenakan dan mengambil duit di kantung baju nya

"Loh neng, ini belum sampai ke tujuan!" Kata bapak ojek

"Gak papa, pak saya turun disini saja." Raina berlari dan melihat siapa yang sedang berkelahi itu.

"Astaga, kak Bara!" Raina terkejut melihat siapa yang sedang berkelahi itu. Mereka semua langsung berhenti setelah mendengar teriakan Raina. Semua orang menatap Raina dengan tatapan bertanya

Tiba-tiba Bara menghampiri nya dan menarik tangan nya supaya mengikuti nya

"Aw,kak sakit!" Raina terus merintih tetapi tidak ada jawaban dari Bara dia terus menarik tangan Raina supaya pergi dari tempat itu. Sampai akhirnya Bara melepaskan genggaman nya di tangan Raina.

"Sakit tau kak!" Kata Raina, Bara hanya diam melihat Raina dengan tatapan tidak suka yang membuat Raina menundukkan kepalanya

"Pergi lo!" Kata Bara yang terus menatapnya dengan tatapan dingin yang selalu ia berikan kepada nya

"T-tapi kak-"

"Gue bilang pergi ya pergi! Punya kuping kan lo!" Gertakan itu yang membuat Raina sadar dia langsung meninggalkan tempat itu dan meninggalkan Bara di belakang nya.


Hayyy...
Cerita nya udah sampe sini.. mau di perpanjang lagi apa mau langsung ending? Comment dong!!

Ice PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang