Pantulan Kaca

190 16 0
                                    

Tiada kepalsuan dari pantulan kaca
lantas untuk apa masih menutupinya?

Mengapa berlagak menjadi setegar karang ketika kau tau betul kau hanya sebatas kerang?

Menyembunyikan kerapuhan dengan sesuatu yg bernama senyuman..
Luka luka yang tak kunjung kau ujarkan..
Ketergantungan pada kepalsuan..
Kau benar benar menyedihkan..
Seberapa lama "baik baik saja" itu bertahan?

Senyum di sungking bibirmu semakin menipis..
Matamu menjadi lebih giat memproduksi tangis..
Raut kusam muram tampak seperti kau tak bisa berhenti meringis..
Kau sendiri tahu dasar hatimu terkoyak dengan sadis..

Tenggelam dalam kesendirian yang kau sendiri ciptakan..
Terlalu keras kau mempersetani keadaan..
Kau tak lebih dari sekedar pemuda plinplan

Karena ternyata kini kau merindunya..
Tanya mengapa darinya..
Sapaan halusnya..
Sorot cemas matanya..
Nada hangat dari pertanyaan nya..

Ya, Dari semua sendiri yang kau rasa..
Tiada sesuatu yang kau dapat selain kau yang tersadar bahwa dihidupmu dia telah menjadi segalanya..

-Rimada

Keresahan di Puncak Malam (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang