Udara terasa cukup panas
Atau mungkin suhu tubuhku yang tak menentu.
Kelopak mataku serasa perih.
Seharian ini aku bersembunyi dalam selimut.
Tak menghiraukan apapun
Memuja kemalasan
Memanjakan ketiadaan
Tiada yang mampu membuatku terbangun.
Tiada yang mampu membuatku bergerak.
Tiada yang mampu membuatku hidup.Tak ada siapapun disini.
Terlentang tersadar tentang betapa menyedihkan nya aku.
Bolak balik menggulirkan layar ponselku. Tidak ada yang menarik
Menonton tayangan yang dengan kali ini mungkin keseratus kalinya aku tonton kembali.
Hanya untuk membuat telingaku mendengar sesuatu.
Lalu berharap otak kiri dan kananku setidaknya terisi sesuatu.
Jika dibiarkan kosong aku selalu memikirkan mati soalnya.Sabtu petang.
Tiada yang ingin kulakukan
Tiada yang kurayakan
Tiada yang kutunggu.
Tiada, hanya ada tiada dan ketiadaan yang menyiksa.-
KAMU SEDANG MEMBACA
Keresahan di Puncak Malam (SELESAI)
Poetry#4 in poetrycollection [17 - 03 - 2019] #18 in berpuisi [17- 03 - 2019] Jarum panjang serta jarum pendek jam dindingmu sejajar serasi diarah jam 12.. Langit malam yang pekat diikuti lampu lampu kamarmu yang mulai gelap.. Semilir angin dari jendela...