Kau dan Angkasa

24 2 0
                                    

Selamat malam, maaf harus mengganggu malam mu kembali dengan racauanku.
Ah, tanpa sadar baru mulai saja aku sudah egois. Belum tentu kamu mendengarkan ini di malam harimu bukan?
Namun yang jelas, malam adalah satu satunya tempat bagi terciptanya kita bukan?
Aku tak terlalu ingat kapan terakhir kali kita menghabiskan waktu selain di malam hari. Ya, tak mengapa karna sebelum malam hari kita masing-masing sibuk menghadapi realitas dunia kita sendiri. Yang mungkin kita sama-sama benci. Dan saat malam hari. Kita datang bak sebuah mimpi, mimpi indah pelepas lelah dan gundah. Apa mungkin kebiasaan saling menemui di malam harilah yang membuat keberadaan kita dan harapan untuk bersama terasa menjadi hanya mimpi pula? Haha tidak. Kurasa tidak begitu.

Racauan ku kali ini, aku ingin membicarakan tentang angkasa.
Dari dulu ada sesuatu yang membuatku selalu bergetar ketakutan sekaligus bersemangat saat membicarakan angkasa.
Misteri yang ada di dalamnya, jarak yang ditempuh untuk menjangkaunya. Semuanya membuatku bergetar tentang sebuah gambaran akan dunia tak terbatas dan sebuah kebebasan. Sejauh apapun aku hidup di dunia ini, angkasa akan selalu menjadi hal lain dalam hidupku. Dan hal yang selalu menarik perhatianku atau bahkan membuatku tak memandang sekitarku. Ya, aku bisa menghabiskan ber jam jam menatap langit meskipun di kiri kananku ada pemandangan lain seperti laut,pepohonan,pegunungan atau semacam nya. Dan perasaan saat melihat angkasa selalu saja sama, aku tak akan bisa menjangkaunya.

Dan saat menemukanmu, angkasa menjadi sesuatu yang menyentuhku di level personal.
Melihat bagaimana inginku akanmu, benar-benar persis ketika aku menginginkan angkasa bukan?
Menyadari hadirmu membuatku sadar akan sesuatu yang indah.
Memilikimu membuatku mengerti tentang diri manusia yang tak terbatas, namun sayangnya. Kamu memang benar-benar mirip dengan angkasa. Pada akhirnya kamu bukan sesuatu yang dapat kujangkau. Aneh ya, padahal aku tak perlu melakukan perjalanan mnembus cahaya untuk menemuimu ataupun bersamamu, tak perlu membangun roket dengan harga triliunan tuk perjalanan menyentuh indahmu. Namun, perasaan terhalang apa ini? Rasanya benar-benar sesulit untuk menggapai angkasa.
Lagi-lagi kau terlalu mirip dengan angkasa Setelah sadar akan betapa sulit menggapainya, aku tetap menjadi pribadi yang memandanginya, menaruh harap padanya, dan mengabaikan sekitaran hanya untuk dapat berkhayal suatu saat dapat hidup bersama nya. Ya, seperti itu. Meski disekitarku adalah dunia yang ramai dan gemerlap, aku selalu menatap jauh ke belakangnya. Kepada saat-saat bersamamu. Yang tanpa terasa saat dipikirkan sudah semakin jauh dibelakangku saja.

Hei, beberapa bulan lagi umurku genap 20, aku akan terus bertumbuh, menjadi dewasa. Dan lain sebagainya. Tapi kau tau? Hidupku telah terhenti pada saat melepaskanmu dan tak melihat lagi kemungkinan tuk dapat bersama.
Meski sering kali ingin mati, aku masih menjalani hidup kok. Entah mengapa aku menjadi se obsesif ini untuk membuat sesuatu, mencoba membuat hidupku sesibuk mungkin, mengejar sebuah pangkat, mengejar jabatan, menenggelamkan diri dalam sebuah profesi dan pekerjaan. Ya, aku hanya ingin hidup. Dan aku kali ini pun hanya menjalani hidup, tanpa sadar hidup yang kujalani ini satu paket dengan memupuk sebuah perih yang membuatku ingin mati.

Kau juga sudah genap 20, ya kau lebih tua dariku. Kau harus hidup. Tumbuh, berkarir, berkeluarga dan melakukan hal-hal mengenai kehidupan pada umumnya.
Meski akhirnya aku tak menggapaimu, kau harus tau. Baru-baru ini pertama dalam sejarah ada roket dari sebuah perusahaan swasta yang diluncurkan ke ruang angkasa, sebuah langkah baru menuju angkasa. Sebelumnya angkasa dipegang negara namun kemarin adalah sejarahnya, angkasa dapat dikunjungi siapa saja yang biasa mengunjunginya. Dan aku, melihat mereka berlomba-lomba menuju angkasa, roket dari berbagai lataar perusahaan yg berbeda. Ya aku hanya menjadi saksi saja. Sama seperti sebelumnya saat angkasa adalah sesuatu yang tak tersentuh siapa saja

Begitu juga denganmu. 3 atau 5 tahun dari sekarang, (sebagian teks hilang)

-Rimada

Keresahan di Puncak Malam (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang