tutup

32 3 0
                                    

Cahaya berpendar remang
Disudut mata memandang
Isak tak asik terngiang
Akal pikiran melayang

Aku menolak bicara
Begitu pula mendengarnya
"Maaf rasanya aku tak butuh apa-apa"
Terlambat? Mungkin saja
Tersayat? Pastinya.

Ya aku berbicara tentang tubuh
Yang rasa-rasanya aku sudah tak lagi butuh.
Aku bahkan bukan insan sembuh
Rapuh

Aku menolak dicerahkan
Perkataanmu tak bisa dicerna pikiran.
Aku tak perlu motivasi
Aku sedang gila dengan aktualisasi
Tentang aku tak baik saja
Tentang aku yang lambat laun kehilangan semuanya
Menyilang menyakra, sayatan tadi pastinya.

Walau tak dapat, aku tetap perlu ditanya.
Walau tak sempat, aku tetap perlu disapa.
Namun rasanya tidak.
Tak apa, begini saja.
Benar tak apa.
Bagiku semua tak ada artinya
Tak ada yang berarti apa-apa.

Sudahlah, tutup saja.
Silang cakra dengan tetesan garam diatas sayatan.
Cukup temani begitu saja.
Kita berlomba, mana yang lebih dulu tertutupnya.
Sayatan Luka? Atau Usia?

-rimada

Keresahan di Puncak Malam (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang