Tertidur dalam kecemburuan
Dalam darah dan air mata
Air mata penuh kasih.
Dimana di tak ada hari esok di baliknyaIa tak pulang malam ini
Bulan yang terbelah
Bintang yang terpecah
Hati yang terlewat gundahSang malam tak mau bermalam
Pagi tak mau menanti
Lantas bagaimana dengan semua kesunyian ini?
Tak kunjung temu, buntu.Hanya perlu waktu 22 detik
Apa kamu ingin lanjut meneruskan?
Tidak, tidak sekarang.
22 detik orang tak perlu terkorbankan.Lalu bagaimana dengan aku?
Ucapnya sepanjang malam di ruang itu.
Dia hanya mendapat jawab tak tau.
Dirinya bilang begitu.
Maupun ada orang lain disitu
Mereka juga akan bilang begitu
Tak tau.-Rimada
KAMU SEDANG MEMBACA
Keresahan di Puncak Malam (SELESAI)
Poetry#4 in poetrycollection [17 - 03 - 2019] #18 in berpuisi [17- 03 - 2019] Jarum panjang serta jarum pendek jam dindingmu sejajar serasi diarah jam 12.. Langit malam yang pekat diikuti lampu lampu kamarmu yang mulai gelap.. Semilir angin dari jendela...