Tepat kemarin, mungkin kamu mengetahui sebuah sisi lagi dari diri ini.
Tak mengerti, mengapa kau tak pergi setelah melihat aku yang seperti ini.
Hei, saat aku menjadi sosok yang paling menyedihkan di matamu, perasaanmu seperti apa?
Apa yang ingin kamu lakukan padaku?Hei, hidup dan sehari-hari ini bagiku tak lepas dari pertanyaan hidup atau mati.
Bagaimana? Rasanya sekarang maupun di masa depan, aku tidak bisa melakukan apa-apa.
Memenuhi harapmu dan harap dunia rasanya hal yang wajar saja.
Namun jika itu aku, apa yang tersisa di hidupku dan bersifat wajar. Tidak ada
Aku hanya hitam yang dilunturkan hitam
Adakah harapan untuk ku?
Adakah yang bisa aku lakukan untuk memenuhi harapmu?Hei, kau tau?
Hal yang paling aku inginkan disetiap hariku kini hanyalah terlelap dengan suaramu. Duduk di sampingmu berdua saja, selama yang aku inginkan.
Itu tak salah karna itu tak membuatmu mati
Namun rasanya kau tak bisa hidup hanya dari situ pula.Aku adalah negeri dongeng
Kenyataan bukan hak ku
Pasalnya, direalita dan di dunia nyata
Aku dan duniaku serusak itu.
Terima kasih telah membacaku
Ketahuilah, aku yang dongeng ini.
Adalah sebuah imagi dan harap murni untuk diriku di dunia yang ku ingini.-Rimada
KAMU SEDANG MEMBACA
Keresahan di Puncak Malam (SELESAI)
Poetry#4 in poetrycollection [17 - 03 - 2019] #18 in berpuisi [17- 03 - 2019] Jarum panjang serta jarum pendek jam dindingmu sejajar serasi diarah jam 12.. Langit malam yang pekat diikuti lampu lampu kamarmu yang mulai gelap.. Semilir angin dari jendela...