Mengecup Malam

51 3 0
                                    

Dimulai, hening yang sisakan beberapa bekas kehidupan
Langit biru yang hilang dari kerumunan
Udara beraromakan angin dengan suhu rendah
Debu tersisa bias dicium indra.
Samar mata memandang cahaya

Hingar sisakan hampa
Sudah lelap mentari dan pagi buta
Tiba tiba malam tunjukkan wujud nya.
Merajut sepi menjadi selimut rapi
Di hamparkan pada jiwa-jiwa yang sunyi.
Dedaunan melemah tertiup angin utara
Terjatuh halus ditunggangi hewan malam yang bernyanyi ria.

Manusia menutup kelopak mata dan kelopak kata.
Seraya dewi malam turun dari atas kayangan nya.
Ditutur lembut cahaya bulan
Disambut ramai taburan bintang.
Menyelancarkan kaki kaki lenjang nya diatas pepohonan yang tergerak damai.
Malam kini bercumbu dengan nya
Mengingat akan segala kenangan nya
Tersayat terikat rindu yang dikandungnya.
Hitam langit semakin memekat.
Dibelainya jari sang dewi dengan hembusan angin nya
Ditatapnya dengan sepi yang selama ini ia derita.

Sang dewi berkaca
Sang malam terlalu pekat tuk ia tatap.
Sang malam menangis berteriak, untuk sebuah gelap sang dewi tak terlalu dekat tuk ia tatap.

Malam ter isak, langit mengantarkan air matanya
Ada kalanya sang malam takut akan kegelapan.

-Rimada

Keresahan di Puncak Malam (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang