Sekilas warna, setelah sekian lama
Aku terbangun pukul tujuh hari ini, cukup baik karna aku saja tertidur pukul 5 pagi.
Menelaah pagi.
Menyela mentari
Menyulut emosiHela nafas disela panas
Hembus udara disendat derita
Kemana aku pulang?
Dimana aku beranjak?
Penat dilaku sengat
Berjalan dipaku ikat"Aku tidak bisa mengubah apapun dengan hidupku, lalu bagaimana dengan matiku?"
Sebuah pesan yang kutarik
Aku memikirkan itu dikala terik
Kepala yang penuh intrik
Dan hidup yang kini tak lagi ku lirikApa tak apa aku membuang semuanya?
Adakah yang akan melihat aku sebagai pelajaran baginya?
Lebih jauh lagi, dapatkah aku dijadikan hikmah kejadian nya?
Adakah yang sedikit meluangkan waktu membaca tulisanku saat ku di alam sana?
Adakah yang dengan gemetarnya ia cukup berani tuk berkata pada dunia bahwa aku penuh derita selama hidupnya?Terjemahkan apa yang ku ingin
Tangkap apa yang aku coba bicarakan
Terima apa yang coba aku pandang
Dengan demikian, meski tak tenang
Setidaknya disana aku merasa dikenang.-Rimada
![](https://img.wattpad.com/cover/166865347-288-k415306.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Keresahan di Puncak Malam (SELESAI)
Poetry#4 in poetrycollection [17 - 03 - 2019] #18 in berpuisi [17- 03 - 2019] Jarum panjang serta jarum pendek jam dindingmu sejajar serasi diarah jam 12.. Langit malam yang pekat diikuti lampu lampu kamarmu yang mulai gelap.. Semilir angin dari jendela...