Aroma udara yang lembab
Dan Aku yang menerka sebabAlunan nada lagu yang manis
Dengan aku dan tanyaku yang berbarisLalu lalang kendaraan yang mulai jarang
Serta aku dan setengah sadarku yang perlahan menghilangDipersimpangan mana sebenarnya aku ini?
Apakah raga yang berlari dengan hati berdiam diri?
Apa sebaliknya hati yang berlari hanya saja raga yang berdiam diri?Apa mungkin sebenarnya tiada bagian dari diriku ini yang benar benar berlari?
Apa sebenarnya aku hanya sedang mengikat diri dengan menanti?
Ketika difikir, memang benar intuisiku ini terus meminta untuk menanti
Namun ketika dirasa, fikirku ini benar ingin segera berlariBatas ini, aku benci
Situasi yang menuntutku melepas satu diantara dua hal yang keduanya terlampau berharga.
Dan keadaan yang memerintahku untuk memilih satu dari dua hal yang bahkan aku membenci keduanya.
Batas ini, hal yang selalu keras ku caci maki.-Rimada
KAMU SEDANG MEMBACA
Keresahan di Puncak Malam (SELESAI)
Şiir#4 in poetrycollection [17 - 03 - 2019] #18 in berpuisi [17- 03 - 2019] Jarum panjang serta jarum pendek jam dindingmu sejajar serasi diarah jam 12.. Langit malam yang pekat diikuti lampu lampu kamarmu yang mulai gelap.. Semilir angin dari jendela...