Langit kau pandangi, sebegini tenang melarikan diri.
Kau memainkan jari-jemari
Memainkan udara dengan hembus nafas yang hangat.
Kepul asap halus mengusap kesedihan yang meluap.Tenanglah, wahai hujan dini hari.
Tak perlu lagi mencari inti dirimu yang terbebani.
Kau sudah lama tersadar bahwa inti adalah dirimu sendiri.
Kau adalah masalah untuk hidupmu
Sesingkat itu, terimalah kenyataan yang terlanjur begitu.Antah berantah serasa rumah
Tiada tegar kau menapaki tanah
Sudah, dimanapun sama saja.
Kau lemah, namun juga mewah
Tak usah berharap relung-relung hatimu terjamah.
Tak ada yang mencarimu, pergilah.
Tak ada yang menginginkanmu, matilah.-Rimada
KAMU SEDANG MEMBACA
Keresahan di Puncak Malam (SELESAI)
Poetry#4 in poetrycollection [17 - 03 - 2019] #18 in berpuisi [17- 03 - 2019] Jarum panjang serta jarum pendek jam dindingmu sejajar serasi diarah jam 12.. Langit malam yang pekat diikuti lampu lampu kamarmu yang mulai gelap.. Semilir angin dari jendela...