CHAPTER 1

14.3K 640 208
                                    

𝑯𝒂𝒍𝒐 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂 ♡
𝑺𝒆𝒍𝒂𝒎𝒂𝒕 𝒅𝒂𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝑨𝒓𝒔𝒚𝒂𝒅.

vote sebelum membaca🙏🏻


• H A P P Y  R E A D I N G •







Rumah bergaya Mediterania Modern, kelas atas dan elit, begitu besar dan sangat mewah, terletak di dekat kota sehingga saat naik ke lantai atas terlihat tampak sangat indah saat menatap disekitarnya. Apalagi pada malam hari, lampu-lampu gedung kota dan lalu lintas sekitar membuat siapapun betah berada di balkon.

Setiap sisi rumah ini bahkan di jaga ketat oleh para bodyguard.

Rumah ini juga memiliki halaman yang begitu luas, di penuhi oleh tanaman hijau dan indah, juga ada garasi mobil yang sangat besar.

Siapa yang tak kenal rumah ini?

Bahkan, kerap kali wartawan hampir setiap minggu berdiri di depan gerbang yang persis seperti gerbang kerajaan yang menjulang tinggi demi untuk mendapat secuil berita tentang keluarga di rumah ini.

Sekitar pukul sebelas malam, Seorang Pria dengan tubuh tegap dan berpakaian formal tampak sedang berjalan dengan tergesa menuju ke sebuah kamar utama.

Sesampainya di depan pintu kamar, ia mengetuk pelan pintu tersebut.

"Masuk." ucap suara bariton dari dalam kamar.

"Permisi Tuan." ucapnya saat membuka pintu dengan perlahan.

Seorang pria tua yang sedang duduk santai di atas sofa tepat di hadapan jendela besar sambil membaca buku, mata pria itu teralihkan saat melihat siapa yang datang. Ialu ia meletakkan buku tersebut ke meja, kemudian ia mengarahkan tangannya ke sofa di hadapannya, mempersilahkan orang tersebut untuk duduk.

"Laporan terbaru, Tuan."

Pria tua itu menyorotkan mata tajamnya pada orang yang ada di hadapannya. Seluruh tubuh Pria tua itu tampak kaku dan terasa sangat bergetar, mencoba menahan amarah. Satu tangannya terangkat dan...

Brak!

"BERITA LAGI? LAGI DAN LAGI? APA INI TERTUJU PADA ORANG YANG SAMA?" teriaknya penuh amarah.

Sambil menahan takut, pria itu mengangguk pelan. "I-iya... Tuan."

Raut wajah emosi terus terpancar pada pria tua itu. Kedua tangannya terkepal kuat, rahangnya mengeras. Lalu ia menarik perlahan napasnya dan menghembuskannya kasar.

Matanya menatap keluar jendela. Pemandangan indah terlihat dari sini. Kota besar terlihat sangat terang pada malam ini, lampu-lampu indah di luar sana begitu bercahaya, namun itu tak mampu meredakan emosi dan amarahnya. Matanya bahkan semakin sakit menatap lama-lama di luar sana.

"Jelaskan kepada saya, berita apa yang kamu dapat, Enver!" tanya pria tua itu dengan mata menyipit lurus menatap kepada Enver.

Meskipun dengan napas yang masih tak teratur, Enver mencoba berusaha akan mengatakannya. "Tuan muda Arsyad..." Enver menjeda kalimatnya, "Dia membawa seorang gadis untuk tidur bersama di kamar hotel."

ARSYADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang