VOTE SEBELUM MEMBACA❤️
- HAPPY READING -
"Lo serius habis ngehajar Garta? Mantannya si Clara yang sok kecakepan itu kan? Lo kok nggak ngajak-ngajak kita sih? Padahal ya, dari dulu banget gue udah greget sama tuh brengsek!" ucap Yordan terlihat gregetan.
"Tapi baguslah Arsyad ngehajarnya sendiri, biar puas juga. Gue kalo jadi Arsyad pasti bakal ngelakuin hal yang sama..." sahut Afil.
"Lagian dia buat masalah apa lagi sih? Nggak jera-jera tuh orang," tanya Pino pada Arsyad.
Arsyad enggan menjawab, ia masih asik menyesap rokok di bibirnya.
Deorry melempar plester bergambar doraemon ke atas meja tepat di hadapan Arsyad, "Pake aja itu, biar istri lo nggak curiga."
Semua mata menatap ke arah Deorry, Deorry yang diam perlahan tercengir, "Punya adek gue, nggak sengaja gue bawa." ucapnya.
Yuda dan Yordan menahan tawa.
"Yakali, gengster lo suruh pake nih plester..." ucap Yordan yang langsung mengambil plester itu dan menyerahkan kembali kepada Deorry, "Balikin ke adek lo, nangis ntar dia."
Deorry menghela napas dengan wajah kecewa, "Berisik lo!"
Lagi-lagi Yuda dan Yordan menahan tawa.
Arsyad berdiri, kemudian menyerahkan uang selembar berwarna merah, "Bayarin kopi gue, Fil." ujarnya pada Afil, kemudian Arsyad kembali memakai jaket yang ia lepaskan tadi.
"Ke mana lo?" tanya Afil.
"Pulang," jawab Arsyad.
"Yaelah Syad, baru juga nempel tuh pantat lo ke kursi, udah pulang aja, minimal durasi se-jam duduk di sini..." keluh Yordan.
Arsyad langsung menatap dingin padanya, membuat Yordan tercengir.
"Udahlah Yor, biarin aja Arsyad pulang, dia bukan lo yang kalo pulang gak ada siapa-siapa di kamar." ejek Pino pada Yordan.
Kini gantian, Deorry dan Yuda tertawa.
"Tawa lo berdua anjing." ucap Yordan kesal.
"Besok lo ngampus nggak?" tanya Pino pada Arsyad yang tampak sedang memasang resleting pada jaketnya.
"Nggak tau, liat aja besok." jawab Arsyad malas. Selesai memasang jaketnya, Arsyad menyambar kunci motor di atas meja, "Gue cabut."
"Yoi bro, hati-hati..."
***
Arsyad sampai di rumah, ia masuk ke dalam rumah memakai helm, takut jika salah satu keluarganya melihat wajahnya yang babak belur seperti ini, terlebih lagi jika sang kakek tahu, ia benar-benar pusing harus menanggapi nantinya. Ternyata, saat masuk ke dalam rumah, untung saja sudah sepi, sepertinya mereka sudah pada tidur.
Kini Arsyad melepas helmnya di depan pintu kamar, ia berharap jika istrinya sudah tidur dan tidak melihat wajahnya. Saat ia masuk ke dalam kamar, ia melihat Alsha berbaring di atas sofa dengan pakaian yang... tidak pernah ia bayangkan sebelumnya jika gadis itu memakainya.
Kenapa Alsha hanya memakai lingerie?
Arsyad kini mengunci pintu kamarnya, lalu meletakkan helmnya di lantai. Matanya masih fokus pada Alsha, gadis itu benar-benar tertidur nyenyak di atas sofa tanpa ada pergerakan sedikitpun.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSYAD
Teen FictionAnak tunggal dari keluarga konglomerat tajir melintir. Mahasiswa tampan & pembuat onar dengan segala pesonanya kini terpaksa menerima perjodohan dengan seorang gadis polos dari desa yg baru saja lulus SMA. Apakah Arsyad adalah korban perjodohan sela...