CHAPTER 21

2.4K 162 134
                                    

VOTE SEBELUM BACA🙏🏻

HAPPY READING❤️

__________

Halo ini visual Arsyad yaa🦁🔥

"Arsyad, lepasin! Geli tau!" Alsha terus berusaha melepaskan tangan laki-laki ini yang memegang pinggangnya dan menekannya, membuat Alsha merasa geli dan mendadak merinding

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Arsyad, lepasin! Geli tau!" Alsha terus berusaha melepaskan tangan laki-laki ini yang memegang pinggangnya dan menekannya, membuat Alsha merasa geli dan mendadak merinding.

Bukan melepaskannya, Arsyad justru menempelkan tubuhnya pada Alsha dan terus membawa gadis itu menuju ke kamar. Alsha pun hanya pasrah dengan perlakuan suaminya. Laki-laki ini selain sulit di tebak, ia juga bisa membuat Alsha merasa tak bisa memarahinya. Jujur saja, Alsha lebih suka Arsyad seperti ini padanya dari pada laki-laki ini harus mencari kesenangan di luar sana bersama perempuan lain, termasuk Clara.

Alsha mendadak takjub saat melewati sisi setiap villa ini yang tampak benar-benar mewah, namun tidak sebanyak barang di rumah.

Saat sudah sampai di lantai atas, tepat di depan pintu kamar, Arsyad menghentikan langkahnya dan kini menghadap ke arah Alsha, menatap gadis itu dengan tatapan intens. "Kamar ini sengaja gue dekor buat lo, biar lo betah. Gue bakalan buat apapun itu agar lo nyaman di dekat gue, Alsha." ucap Arsyad dengan serius.

Entah kenapa ucapan Arsyad yang terlihat serius ini, membuat jantung Alsha merasakan debaran, laki-laki ini benar-benar bertanggung jawab atas dirinya.

Tiba-tiba ponsel Arsyad berdering di saku celananya, Buru-buru Arsyad mengambilnya dan ia terdiam saat melihat siapa yang sudah menelpon dirinya. "Alsha, masuk aja ke kamar duluan ya, gue mau angkat telepon dulu." ucapnya pada Alsha, dan di angguki oleh Alsha. Dengan cepat Arsyad segera pergi ke lantai bawah untuk mengangkat telepon.

Kaki Alsha kini melangkah masuk ke dalam kamar. Matanya sontak berbinar menatap seisi kamar ini.

Arsyad benar-benar memiliki ide yang sangat mahal. Laki-laki itu mampu mengubah kamar ini menjadi kamar bak istana. Alsha merasa seperti dirinya menjadi seorang ratu.

Dengan cepat Alsha mendekatkan dirinya pada ranjang, lalu memegang penuh bunga-bunga mawar merah di tangannya, lalu melemparkannya penuh kegembiraan. Ia kembali berjalan menuju ke sisi kamarnya, lalu mencium bunga mawar yang tertancap di atas vas bunga, menghirup aromanya dengan sangat dalam, bunga ini begitu wangi dan pasti akan membuatnya susah untuk tidur malam ini.

Kemudian, tak sampai di situ saja, bahkan Alsha berjalan kembali ke meja di hadapan sofa yang juga tak kalah banyak dengan hiasan di sana. Selain bunga mawar, ada makanan dan juga minuman, seperti cake, jus, pizza, burger, sushi, dan banyak lagi.

Alsha jadi bingung, siapa yang sudah menyiapkan makanan dan minuman ini? Padahal, mereka baru saja sampai di sini. Tidak mungkin Arsyad kan?

Ohh! Sungguh indahnya kamar ini! Alsha sudah pasti sangat betah berada di sini. Apalagi aroma dari bunga ini, begitu membuatnya kecanduan.

ARSYADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang