CHAPTER 29

2.2K 176 189
                                    


Sebelum baca, yuk tinggalin jejak dulu🥺 bantu vote dan komen biar aku semangat untuk nulis part selanjutnya, thankyou❤️


☀HAPPY READING☀

•••








Arsyad kini berada di tempat billiard, selesai bermain bersama temannya ia kini duduk di kursi lalu menyesap rokok dengan sangat dalam, kemudian ia menghembuskannya.

Beberapa temannya kini terlihat tampak sibuk berbincang di sekelilingnya, namun tidak dengan Arsyad yang diam, terlihat sedang berkecamuk dengan pikirannya saat ini.

Evan dan Hairun tampak baru saja datang, mereka menghampiri Arsyad dan bersalaman ala mereka.

"Dari tadi lo?" tanya Hairun sambil menyodorkan tangannya ke Arsyad, ia tercengir, "Rokok dong,"

Arsyad merogoh saku celananya, lalu memberikan sebungkus rokok pada Hairun, "Ambil semua." perintah Arsyad membuat Hairun berbinar karena isi bungkus rokok itu masih baru.

"Bagi dua njing!" pinta Evan sembari merebut rokok dari tangan Hairun.

"Kusut banget muka lo, ada masalah apa lagi sama bini lo? Oh iya, lo udah di kabari kan sama Galang kalo Clara udah di anter ke apartement nya sama si Galang?" ucap Hairun sembari menyesap rokok di samping Arsyad.

"Nggak peduli lagi gue sama tuh cewe!" jawab Arsyad tampak muak.

Evan terkekeh, "Ya lagian aneh banget lo, udah putus juga masih peduli."

"Peduli karena manusiawi ya bangsat, bukan perasaan!" bantah Arsyad emosi.

"Nggak dapet jatah dong lo tadi malem," celetuk Hairun sembari menahan tawa.

Mendengar itu Arsyad berdiri dan melempar rokoknya ke lantai, lalu menginjaknya dengan sepatu yang ia kenakan hingga rokok itu mati. "Bengkel rame nggak?" tanya Arsyad sembari merogoh kunci mobil disaku celananya.

"Sepi kalo sekarang. Oh iya Syad, pagi ini temennya si Jojo noh ke bengkel, nanyain motor costum lo, dia mau ngambil tujuh puluh katanya..." ucap Hairun mengganti topik.

Arsyad menatap dingin pada Hairun, "Lo budeg atau gimana? Berkali-kali gue bilang, tuh motor gak akan gue jual mau ganti dengan Lamborghini sekalipun!" tegas Arsyad.

Hairun terkekeh, "Iya-iya sorry, ntar gue sampein ke dia."

Arsyad tak menanggapi, laki-laki itu bergegas pergi meninggalkan tempat billiard ini tanpa pamitan pada teman-temannya. Entahlah, ia tampak menahan emosi untuk hari ini.

Melihat kepergian Arsyad, Evan mendekati Hairun lalu menjitak kepalanya, "Udah tau si Arsyad lagi badmood njing, lo pake ngasih tau segala tentang motornya, tolol!"

"Gue keceplosan bjir, kayaknya si Arsyad beneran belum dapet jatah semalam dari istrinya, tantrum banget dia." tebak Hairun.

"Udahlah mending tutup mulut lo, keknya ini semua karena Clara deh." ucap Evan.

"Tuh cewek emang suka nyari perkara," sambung Hairun.

Tentu mereka sudah lama tahu bagaimana sifat Clara. Perempuan egois dengan segala trik dan kemampuannya hanya untuk mendapatkan sesuatu.







***








"Bunda? Bunda apa kabar? Alsha kangen..." lirih Alsha sembari menyapu air matanya yang menetes di pipi.

ARSYADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang