CHAPTER 2

5.3K 496 247
                                    

JANGAN LUPA VOTE SEBELUM BACA YA❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JANGAN LUPA VOTE SEBELUM BACA YA❤️

HAPPY READING!


***


Arsyad kini ada di kamar Fauzan. Ia sedang duduk berhadapan dengan Fauzan dan Rika. Mereka sedang membicarakan hal yang serius mengenai kehidupan Arsyad ke depannya akan seperti apa. Lebih tepatnya, Arsyad sedang memprotes, ia benar-benar tidak ingin menikah.

"Bagaimana lagi Arsyad, kamu tahu sendiri kan kakek kamu, Semua keputusan ada pada dia. Kami benar-benar tidak bisa membantu kamu untuk kali ini." ucap Fauzan.

Arsyad menyandarkan tubuhnya ke sofa, ia memejamkan matanya. Apa yang harus ia lakukan?

Kemudian, Arsyad menatap Fauzan dan Rika secara bergantian. "Tapi Ayah tau sendiri kan aku punya pacar, aku udah lama sama dia, dan aku sayang sama dia..."

Fauzan menghela napas, lalu menatap Rika. Mereka berdua tidak punya cara lain. Mereka tidak bisa membantah keputusan dari Tuan di rumah ini.

"Arsyad, jalan satu-satunya adalah terima keputusan dari kakek kamu. Ini adalah yang terbaik buat kamu. Ayah percaya, apapun keputusan dari kakek kamu, itu pasti akan berakhir baik, percayalah... Kakek kamu sayang sekali sama kamu, dia tidak akan mau cucunya terpuruk ke jalan yang salah, ini demi kamu Arsyad..."

"Ayah Fauzan berkata benar sayang, kamu harus menerima semua ini. Ini sudah menjadi takdir kamu..." ucap Rika sambil memegang bahu Arsyad.

"Tapi kenapa gak Clara aja yang nikah sama aku kalo kakek takut aku terpuruk ke jalan yang salah?" tanya Arsyad sambil menatap Fauzan dengan sungguh-sungguh.

Fauzan terdiam, lalu menatap lagi ke arah sang Istri. Rika mengangguk, mencoba menyerahkan jawaban itu kepada dirinya.

"Arsyad..." panggil Rika lembut, "Ibu Rika tau, kamu mungkin akan gelisah dan cemas tentang siapa yang akan menikah dengan kamu. Pokoknya kamu tenang aja, seperti yang Ayah Fauzan katakan tadi, kakek kamu pasti mau yang terbaik buat kamu, dia sudah menemukan gadis yang sangat cocok untuk kamu." ucap Rika sambil tersenyum manis.

"Siapa dia?" tanya Arsyad penasaran.

"Namanya belum bisa Ibu sebutkan, intinya dia dari keluarga yang baik, punya sifat yang baik, dan umurnya lebih muda dari kamu..." jelas Rika.

Arsyad benar-benar tidak mengerti dengan tradisi keluarga ini. Umurnya saja sekarang adalah dua puluh tahun, ia masih sangat muda untuk menginjakkan langkah ke arah sana.

Lagi lagi kepala Arsyad bertumpu pada badan sofa, ia memejamkan matanya. Bagaimana ini? Mengapa masa mudanya menjadi seperti ini.

"Masa iya masa muda aku harus aku habiskan dengan hal-hal kayak gini? Aku gak bisa lagi dong ke bar? Balapan di jalanan? Kumpul-kumpul sama temen? Dan Clara?" Arsyad terdiam saat mengucapkan nama Clara. Bodohnya ia belum sama sekali memberi kabar pada gadis itu.

ARSYADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang