CHAPTER 18

2.9K 199 185
                                    


VOTE SEBELUM BACA ❤️

HAPPY READING!!!


###


"Jadi gak?" tanya Arsyad mengalihkan topik pembicaraan. 

"Ngerjain tugas kan? Ayo!" ucap Alsha yang kini menatap Arsyad penuh semangat. 

"Bukan itu." 

Alsha mendadak bingung, "Terus apa?"

"Bantuin gue buat hilangin ngantuk."

Alsha mendadak terdiam. Ia tak mengerti maksud laki-laki ini. Emangnya bagaimana cara menghilangkan kantuk laki-laki ini? 

"Mau ya?" paksa Arsyad. 

Karena Arsyad sudah memberinya gelang, perlahan Alsha mengangguk menyetujui, "yaudah deh, mau. Caranya gimana?" tanya Alsha dengan polos. 

Arsyad tersenyum, "Masa gitu aja gatau." godanya pada Alsha. 

Raut wajah Alsha mulai tampak kesal, "Arsyad! Jangan main-main deh." ucapnya yang sudah tahu bagaimana pikiran Arsyad berjalan-jalan di sana. 

Arsyad menahan tawa, "Apa emangnya?" 

"Lo pasti mau aneh-aneh ya?" tebak Alsha sambil memukul pelan bahu suaminya. 

"Aneh-aneh gimana? Coba bilang, apa emangnya yang gue mau?" tanya lagi Arsyad tampak menahan tawa, sengaja menggoda perempuan ini.

Alsha diam, ia tampak berpikir, lalu setelahnya ia menjadi kesal sendiri. "Gatau ah, lo nyebelin."

Arsyad berhenti tertawa dan masih menahan senyumannya. Lucu sekali istrinya ini. "Iya, gue minta maaf. Lucu juga lo di goda kayak gitu."

"Goda gimana maksudnya?" tanya Alsha emosi. 

"Nggak. Lupain. Ayo, buatin gue kopi, gue temenin di dapur." Arsyad kini menggenggam tangan Alsha dan membawa perempuan itu menuju ke dapur. 

Mendengar itu, Alsha menyimpan malunya sendiri. Ia sudah salah sangka dengan pikirannya. Ternyata bukan ke arah yang aneh-aneh. 

Hanya membuat kopi. Ingat!




***  



Di dapur, Alsha kini sedang membuatkan segelas kopi untuk suaminya. Sementara Arsyad, laki-laki itu duduk di sebuah kursi yang tak jauh dari Alsha berdiri, Arsyad terus memperhatikan Alsha yang sedang membelakanginya. 

Senyuman terukir di wajah Arsyad, lalu ia berdiri, menatap sekitarnya, berharap tidak ada orang. Ya, beberapa menit yang lalu ia juga baru saja memberi perintah kepada para asistennya yang masih bekerja di dapur agar segera istirahat. 

Kini yang ada di dapur hanyalah mereka berdua, tidak ada siapapun lagi.

Perlahan, Arsyad berjalan ke belakang Alsha, ia sengaja menempelkan tubuhnya dengan perempuan itu, lalu meletakkan kepalanya di bahu Alsha, membuat Alsha sontak menahan kaget dan mematung di tempat. 

Arsyad benar-benar cowok yang tidak bisa di tebak. 

"Arsyad, jangan gini please, ntar ada yang lihat malu tau!" ucap Alsha berbisik dan nada penuh penekanan. 

Alsha kembali mematung saat tangan laki-laki itu melingkar di pinggangnya. 

"Gue baru pertama kali begini, Sha. Ternyata gini ya orang-orang di film kalo meluk istrinya yang lagi di dapur." ucap Arsyad yang tampak betah. 

ARSYADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang