JANGAN LUPA VOTE & KOMEN ❤️
HAPPY READING✨
•••
Arsyad membawa Alsha ke kamar. Sesampainya mereka dikamar, Arsyad dengan cepat menutup pintu kembali. Lalu kini ia berhadapan dengan Alsha yang tampak masih menahan takut karena kemarahan suaminya tadi.
“Maaf sayang, aku tadi kebawa emosi,” ungkap Arsyad yang tampak menyadari sang istri kini ketakutan.
Melihat Alsha yang masih diam, Arsyad langsung menarik perempuan itu ke dalam pelukannya dengan erat. “maaf.” Bisik Arsyad ditengah pelukannya.
Perlahan Alsha melepas pelukan itu, “Aku takut kalo udah liat kamu marah,” ucapnya menatap rengut pada Arsyad.
Arsyad tersenyum lalu mencubit kecil pipi Alsha, gemas.
“Tuhkan, jangan cubit-cubit…” protes Alsha.
Arsyad yang semakin gemas kini merangkul Alsha, membawa perempuan itu ke sofa, Alsha yang tak mampu menahan keseimbangan berakhir jatuh sambil menarik tangan suaminya, mereka pun sama-sama terjatuh di sofa dengan posisi Alsha berada dibawah Arsyad, tatapan mereka menyatu, lama.
Jantung Alsha berdetak lebih cepat, tatapan Arsyad benar-benar menguncinya. Perlahan satu tangan arsyad menyelipkan rambut Alsha ke belakang telinga.
Tatapan laki-laki itu kini beralih pada bibir milik Alsha, perlahan Alsha memejamkan matanya seperti tahu apa yang akan terjadi setelah ini.
Arsyad benar-benar mencium bibir itu dengan penuh cinta dan nafsu, setelah lama bermain di bibir Alsha, ia menatap wajah Alsha yang tampak mengatur napasnya naik turun.
Mata Alsha terbuka perlahan, mereka kembali bertatapan lama. Sontak Alsha tak sengaja mengulumkan bibirnya, seolah ia ikut menikmati apa yang Arsyad lakukan tadi padanya.
Jari Arsyad mengelap bibir Alsha yang basah, "Mau lagi?" tanya Arsyad.
Dengan cepat Alsha menatap ke arah lain dengan wajah menahan malu, ia menggeleng perlahan. Menolaknya.
"Kenapa nggak mau? Enak sayang,"
Demi apapun, ingin sekali Alsha menjewer telinga Arsyad atau mencubit laki-laki mesum ini! Bisa-bisanya dalam keadaan canggung seperti ini, ia mengatakan hal itu. Tapi, menurut Alsha, Arsyad tidak pernah canggung padanya, justru Alsha lah yang selalu malu-malu kucing pada laki-laki ini.
“Cantik.” Ucap Arsyad memuji keindahan wajah istrinya.
"Hari ini aja cantiknya? Kemarin nggak?" tanya Alsha sambil merengut.
"Setiap hari cantik, gak pernah pudar, makin hari makin nambah." puji lagi Arsyad yang kini merangkul pinggang Alsha, mendekati wajah perempuan itu.
"Bohong ya?" tanya Alsha sambil memegang bahu Arsyad, menahan laki-laki itu agar tak bertambah maju.
"Aku cium lagi ya," izin Arsyad.
"Gamau!"
"Kenapa?"
"Kamu tadi dari mana? Kok bisa tau Olivia lagi sama cowo?" tanya Alsha penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSYAD
Teen FictionAnak tunggal dari keluarga konglomerat tajir melintir. Mahasiswa tampan & pembuat onar dengan segala pesonanya kini terpaksa menerima perjodohan dengan seorang gadis polos dari desa yg baru saja lulus SMA. Apakah Arsyad adalah korban perjodohan sela...