CHAPTER 8

3.5K 313 313
                                    

VOTE & KOMEN JGN LUPA 💓

HAPPY READING 💕


###


Keluarga yang sedang berkumpul menunggu sang kakek turun, kini mereka semua langsung berdiri dan menahan kaget saat melihat Alsha menangis sambil terus mengejar Arsyad yang berjalan menuju ke tempat berkumpulnya keluarga.

Arsyad terlihat tampak menahan amarah dan emosi sambil membawa dua buku di tangannya, ia lalu berdiri di tengah-tengah keluarganya.

Alsha seketika berhenti melangkah di belakang Arsyad, Alsha langsung menunduk saat di tatap oleh semua orang. Mereka semua kebingungan.

"Ada apa Arsyad?" tanya Fauzan yang penuh khawatir menatap Arsyad dan Alsha secara bergantian. 

Arsyad menunjuk satu asisten wanita yang tampak sedang merapikan meja di dekatnya. "Kamu! Panggil semua asisten ke sini." perintah Arsyad.

Asisten wanita itu langsung berdiri dan mengangguk, ia langsung bergegas ke belakang memanggil semua temannya.

Olivia langsung mendekati Alsha dan segera memeluk perempuan itu. "Alsha tenang ya, please...jangan takut..." bisik Olivia tampak kasihan pada Alsha.

Rika memegang pundak suaminya, ia benar-benar tak kuat melihat hal ini. Apa lagi yang terjadi pada pasutri ini?

Fauzan segera memegang bahu Rika, menenangkan istrinya.

"Arsyad, sebenarnya ada apa ini?" tanya Anhar yang juga tak mengerti.

Arsyad tetap diam tak menjawab.

Semua asisten datang, mereka berbaris memanjang. Bercampur, ada laki-laki dan perempuan. Lumayan ramai.

Arsyad melirik Alsha. Dengan cepat, Olivia melepaskan pelukannya dari Alsha. Dengan kasar, Arsyad menarik tangan Alsha mendekat kepadanya.

"Tunjuk, yang mana orangnya!" gertak Arsyad menatap Alsha.

Alsha meneteskan air matanya. Ia menggeleng, tak mau memberitahu.

"Gausah nangis! Lo kasih tau ke gue siapa orangnya!" gertak lagi Arsyad.

Semua orang benar-benar bingung, Sebenarnya ada apa ini?

"Saya."

Semua orang menatap ke paling ujung. Seorang laki-laki berwajah sendu yang kini menunduk, dia Yazid.

"Tuan muda pasti marah karena saya meminjamkan dua buku itu pada Nyonya muda. Tolong jangan marah ke Nyonya muda Alsha, dia tidak salah."

Mendengar pertanyaan Yazid, Arsyad menatap tak percaya dengan pengakuan  laki-laki itu.

Betapa beraninya dia!

"Sini lo." perintah Arsyad.

Yazid berjalan mendekati Arsyad.

Mereka saling pandang lama. Tatapan membunuh dari Arsyad tidak membuat Yazid menunduk takut. Melihat itu, Arsyad tersenyum miring, laki-laki ini tampak berani pada dirinya.

ARSYADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang