CHAPTER 4

3.6K 324 85
                                    

HAPPY READING!

JANGAN LUPA VOTE DULU SEBELUM BACA YA💕



***

Selesai mandi, Arsyad berjalan menuju ke meja makan. Kehadiran Arsyad membuat semua keluarga menatap ke arahnya.

Arsyad duduk di kursi meja makan, kemudian asisten segera mengambilkan piring untuknya.

"Gimana Arsyad? Bagaimana dengan bangun pagi kamu? Apa merasa ada keanehan?" Ardi membuka suara.

Arsyad diam sejenak, lalu menggeleng. "Biasa aja, Kek."

Ardi tertawa singkat.

Fauzan berdeham, "Masa biasa aja? Bukannya beberapa hari lagi kamu akan menikah? Ya, apa kamu gak aneh gitu melihat asisten yang datang pagi-pagi ke kamar kamu dan mengatakan ingin merombak kamar?" pertanyaan Fauzan sukses membuat satu meja tertawa semua.

Kecuali Arsyad.

"Sebentar lagi bakalan ada yang ngurusin nih." goda Anhar terkekeh.

"Mau kuliah ada yang bangunin, mau main harus minta izin dulu, terus pas bangun buka mata behh ada bidadari cantik di depannya." ucap Ernon semakin menggoda Arsyad.

Mereka semua saling tertawa.

Dan Arsyad? Anak itu benar-benar membisu. Ia makan tanpa bersuara.

"Aku kapan Pa?" tanya Yori tiba-tiba pada Anhar.

Semua menatap Yori, lalu tertawa kembali.

"Jangan dulu deh Yor, lo masih ingusan." tolak Anhar.

"Ya, tapi kan Pa aku seumuran sama Arsyad, masa Arsyad doang yang dapet aku enggak..." keluh Yori.

"Yaudah, kalo kamu benar-benar mau, kakek bakal carikan untuk kamu." ucap Ardi.

"Beneran kek?" Yori berbinar.

"Eh eh... Jangan Om..." Panik Anhar pada Ardi.

"Yaudah kalo Yori gamau, Olivia aja kek." sontak semua mata menatap ke arah Olivia.

Apalagi tatapan Fauzan yang tampak tajam pada Olivia. Sontak Olivia menunduk takut pada Papanya.

Ardi tertawa. "Olivia...kamu cucu perempuan satu-satunya di rumah ini, tolong jangan dulu."

Semua orang tersenyum menatap Olivia yang begitu di manja oleh Ardi.

Tiba-tiba ponsel Arsyad kini berdering nyaring. Semua mata menatap ke arah Arsyad.

Arsyad segera melihat ke arah ponselnya. Clara menelpon.

"Siapa Syad?" tanya Ardi.

Arsyad terdiam.

Lalu detik berikutnya ia menggeleng. "I-ini temen, aku angkat dulu." Arsyad berdiri menjauh dari semua orang.

"Iya sayang?"

"Kamu janji kan hari ini ke apartement aku? Aku kangen banget sama kamu. Jangan bilang gak jadi ya." ucap Clara dengan nada manjanya.

"Iya. Tapi aku gak janji Clara. Karena aku hari ini benar-benar sibuk kayaknya, kamu tau kan acara pernikahan sebentar lagi?"

"Oh, jadi kamu beneran jadi ya nikahnya?" tanya Clara dengan nada tampak lesuh.

"Aku kan udah janji sama kamu. Kenapa kamu masih khawatir gitu?"

"Yaudah. Tapi usahakan hari ini ke apartement aku dong. Aku beneran suntuk nih, mau keluar, tapi masih trauma sama paparazzi gak jelas itu, ntar viral lagi, apalagi ini deket hari pernikahan kamu!" ucap Clara bete.

ARSYADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang