CHAPTER 13

3.5K 244 117
                                    

Kayaknya kalian baca ini sambil dengerin musik dan makan cemilan deh, soalnya ini panjang banget 7200+ kata, busettt🤧🙏🏻 aku tuhh kalo ada idee ga nanggung² kok, apa yang ada di otak langsung gas nulisnya haha💘

Aku minta vote kalian ya please, satu vote sangat berarti buat aku🥺🙏🏻

Happy Reading!

###





Alsha mengambil kotak P3K, lalu kembali mendekati Arsyad yang tampak duduk dengan santai di sofa sambil memperhatikan gerak-gerik Alsha yang terlihat sangat cemas.

Perempuan itu buru-buru membuka kotak P3K dan mengambil obat merah, lalu menatap Arsyad. "Tahan ya, ini bakalan perih obatnya." ucap Alsha saat akan menuangkan obat merah itu ke tangan Arsyad yang terluka. 

"Udah biasa. Gak akan terasa." jawab Arsyad tampak santai.  

Alsha langsung memberikan obat tersebut dengan hati-hati, lalu ia mengambil kapas dan tangannya terangkat berniat akan mengelap darah yang ada di wajah Arsyad, namun Arsyad langsung menahan tangan Alsha. "Kalau ngantuk, tidur aja duluan. Gue bisa sendiri." ucap Arsyad. 

"Udah gue bilang, gue bakalan obatin luka lo, gue juga gak ngantuk kok." ucap Alsha serius, kemudian Arsyad langsung melepaskan tangan Alsha, membiarkan perempuan itu melanjutkan aktivitasnya untuk menanganinya. 

Di tengah Alsha yang tampak begitu serius mengobati luka Arsyad, disitu pula Arsyad mulai memperhatikan wajah perempuan ini. Wajahnya yang begitu tampak cantik dan positif vibes, matanya yang indah, apakah Arsyad termasuk laki-laki beruntung mendapatkan perempuan secantik ini? Atau ini hanyalah ujian baginya? 

"Akhh!" Arsyad mengadu kesakitan saat Alsha dengan sengaja menekan luka pada wajahnya. "Lo apa-apaan? Pake nekan luka gue segala!" protesnya.

"Lo yang apa-apaan? Liatin gue segitunya! Wajah lo itu wajah mesum tau gak!" gertak Alsha yang kini menatapnya emosi. 

"Apa lo bilang? Berani banget lo ngatain gue mesum!" gertak Arsyad tak terima. "Atau jangan-jangan lo naksir gue ya?" ucap Arsyad dengan percaya diri, ia lalu tersenyum devil dan menaikkan sebelah alisnya, "Ngaku lo, lo suka kan sama gue, makanya lo ngomong begitu."

Alsha terdiam, tak mempercayai apa yang sudah Arsyad lontarkan barusan. 

"Udahlah, ngaku aja, lo naksir gue kan? Gue tau, gue ini keren, tampan, jago berantem, pemberani, ya kali modelan lo gak suka cowok kayak gue..."

Dengan cepat Alsha mendorong Arsyad hingga cowok itu terbaring di sofa. "Cowok gila...lo obatin aja luka lo sendiri! Gue mau tidur! Dasar! Kebanyakan halu!" Kemudian Alsha langsung berjalan kesal ke ranjangnya. 

Arsyad kembali duduk dan menahan tawanya, Alsha benar-benar lucu. perempuan itu sangat menggemaskan.

"Nanti tidurnya peluk gue ya."

"BERISIK!" teriak Alsha emosi dan langsung menutup wajahnya dengan bantal. 

Arsyad kembali tersenyum. Lalu ia teringat akan ciuman pertamanya tadi bersama Alsha. Perempuan itu benar-benar baru pertama kali merasakan hal itu. Arsyad juga mengingatnya tadi bahwa Alsha sungguh sangat terkejut dengan perlakuannya yang sangat tiba-tiba. 

ARSYADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang