CHAPTER 28

1.6K 172 252
                                    


SILAHKAN TINGGALKAN JEJAK DGN VOTE & KOMEN YA TEMAN²🙏🏻❤️

✨ HAPPY READING ✨

ARSYAD ABIZARD ALANDRA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ARSYAD ABIZARD ALANDRA



•••



Arsyad membiarkan Alsha masuk ke dalam mobil. Gadis itu menutup keras pintu mobil, tak lama kemudian mobil itu bergegas pergi dari hadapan Arsyad.
Melihat kepergian istrinya, Arsyad bergegas menaiki motornya, lalu dengan kecepatan penuh di tengah hujan deras, ia mengejar mobil yang ada di hadapannya. Ia akan pulang dan menjelaskan semuanya pada Alsha.

Istrinya benar-benar sudah salah paham terhadapnya.

Setelah sampai di rumah, Alsha turun dari mobil dan berlari masuk ke dalam, ia berhenti melangkah saat melihat ayah Fauzan yang tampak sedang menunggunya pulang, Fauzan kemudian berdiri, menatap khawatir dengan keadaan Alsha yang sudah basah kuyup. Alsha pun menunduk.

"Kenapa hujan-hujanan Alsha? Di mana Arsyad?" tanya Fauzan.

Alsha diam tak bisa menjawab, Haikal pun masuk ke dalam rumah dan langsung berdiri di samping Alsha.

"Maaf Tuan, Arsyad lagi dalam perjalanan pulang, dan Alsha..." Haikal melirik Alsha.

"Alsha gapapa Ayah, Alsha tadi nggak sengaja hujan-hujanan." ucap Alsha yang kini menunduk.

Fauzan berusaha menyimpan rasa penasarannya, ia mengangguk dan menepuk pelan bahu Alsha, "Ya sudah, ke kamar sekarang dan ganti baju kamu, jangan sampe sakit nantinya."

Alsha mengangguk mengerti, lalu ia menatap Haikal, "Makasih ya kak, aku ke kamar dulu," pamit pada Haikal.

"Iya Alsha..." jawab Haikal.

Alsha pun segera bergegas ke kamarnya, sementara Haikal juga berpamitan pada Ardi untuk kembali beristirahat.

Baru saja Ardi akan kembali ke kamar, ia mendengar pintu rumah terbuka, lalu menatap seseorang yang baru masuk ke dalam rumah dengan kondisi basah kuyup, sama halnya seperti Alsha tadi.

"Dari mana kamu jam segini!" tanya Fauzan dengan nada menggertak.

Arsyad yang baru saja akan naik ke lantai atas langsung berhenti melangkah, menatap Ayahnya dengan wajah datar, "Main," jawabnya singkat.

"MAIN APA? KAMU UDAH NIKAH KAN, NGGAK SEPANTASNYA KAMU MAIN KELUYURAN SAMPE SUBUH BEGINI! ISTRI KAMU KHAWATIR SAMA KAMU, DAN KAMU MALAH ASIK DILUARAN SANA!" ceramah Fauzan penuh emosi.

ARSYADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang