CHAPTER 15

2.6K 181 81
                                    

JANGAN LUPA VOTE DULU🙏🏻

HAPPY READING SEMUA❤️


***


Hari ini Alsha sangat senang karena kedua orang tuanya akan datang, seperti apa yang sudah Arsyad katakan padanya semalam. Ia kini menatap perkotaan di hadapannya. Ia juga menatap langit yang terlihat sangat cerah, ia harap hari ini adalah hari bahagianya. Ya, ia sangat merindukan ayah dan bundanya.

"Mau perlu apa lagi? Gue soalnya mau keluar bentar. Atau lo mau nitip sesuatu?" tanya Arsyad yang kini mendatangi Alsha di balkon kamar.

"Mau ke mana?" tanya Alsha yang tampak curiga dengan suaminya.

"Biasa, nongkrong aja sih."

Alsha menatap kesal pada Arsyad, "Pasti ada Clara ya."

"Ya nggak lah, ngapain dia ikut coba."

"Ya dia kan pacar lo,"

"Dia gak ikut sayang, cek aja nih coba chatan gue sama dia, kayaknya dia hari ini ada kelas." ucap Arsyad sungguh-sungguh sambil menyodorkan ponselnya kepada Alsha.

Alsha tidak mau mengeceknya. "Yaudah iya, pulangnya jangan malem dong, lo ingatkan sore nanti kita harus siap-siap, malam nanti ultah Olivia..."

"Iya, sore nanti gue pulang."

Tiba-tiba pintu kamar mereka di ketuk, Arsyad berjalan membuka pintu tersebut dan betapa kagetnya dia saat melihat dua orang di hadapannya.

Dengan cepat ia langsung menyalami tangan dua orang itu dengan sangat sopan dan agak gugup. "Ayah, bunda..."
ucap Arsyad pada mertuanya.

"Menantuku, makin tampan aja kamu..." Ibra bersuara nyaring sambil tertawa dan menepuk akrab bahu menantunya.

Halima hanya tersenyum sedikit, lalu ia masuk ke dalam kamar, "Alsha."

"Ayah! Bunda!" Alsha langsung memeluk erat sang bunda dengan sangat bahagia, ternyata orang tuanya benar-benar datang.

Ibra tertawa kecil pada Arsyad, "Lihatlah istrimu ini, sudah dewasa masih sangat manja."

Mendengar ucapan ayahnya, Alsha berwajah muram dan langsung melepas pelukannya dari bunda, lalu menyalami tangan ayah dan bundanya. "Kalian dari tadi datangnya? atau baru aja?"

"Duduk dulu, Ayah bunda..." ucap Arsyad mempersilahkan mertuanya duduk di sofa kamarnya.

Kini mereka berempat duduk di sofa dan Alsha masih setia menempel pada bundanya.

"Kami sudah mendengar tangan Alsha terluka karena ketidaksengajaan," ucap Ibra sambil menatap perban di tangan Alsha.

"Apa masih sakit sayang?" tanya Halima sambil menatap tangan anaknya dengan penuh khawatir.

"Udah kurang kok Bun, ada Arsyad yang setiap saat bantuin Alsha mengobati luka ini dan ganti perbannya." ucap Alsha sambil menatap Arsyad.

Melihat itu Ibra kini menepuk kembali bahu Arsyad. "Arsyad, lelaki yang memiliki tanggung jawab besar, keren kamu, makasih ya udah jagain Alsha."

ARSYADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang