CHAPTER 22

2.3K 138 208
                                    

VOTE SEBELUM MEMBACA YA🙏🏻

- H A P P Y   R E A D I N G -

ALSHA, ARSYAD, CLARA.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


•••

Sesampainya Alsha di kamar, ia tidak melihat Arsyad di ranjang, sepertinya laki-laki itu sudah bangun dan kini sedang berada di kamar mandi.

Alsha perlahan berjalan ke depan cermin, lalu berusaha menarik napas perlahan dan menghembuskannya.

Ia juga langsung menghapus air mata yang membasahi pipi.

Sebenarnya, ia tidak ingin cengeng di depan Arsyad. Namun, kepada siapa lagi ia akan mengadu kesedihan selain kepada suaminya? Ia tidak akan memendam hal ini sendirian karena Arsyad pasti tahu cara mengatasi hal ini. Dan Alsha merasa aman jika semuanya ia beritahu pada Arsyad.

Beberapa saat kemudian, Alsha langsung menatap ke kamar mandi saat suara pintu itu terbuka.

Arsyad tampak sudah selesai mandi dengan pakaian santainya. "Kenapa?" Tanya Arsyad yang kini menatap Alsha dengan tatapan khawatir. 

Alsha berusaha untuk tidak menangis di depan laki-laki ini. Ia berusaha untuk mengucapkan perkataannya. "T-tadi, tadi ada yang nelpon aku." 

Wajah Arsyad mendadak khawatir. Ia langsung mendekati Alsha. "Siapa sayang?" tanya Arsyad pada istrinya.

"Kakaknya Clara." 

Sudah Arsyad duga, kini ia menahan emosinya, lalu menarik tangan istrinya menuju sofa dan mereka duduk di sana. "Apa katanya? Dia ngancam kamu? Dia ngomong buruk ke kamu? Bilang semuanya ke aku!" desak Arsyad.

Dengan cepat Alsha memeluk Arsyad, lalu menangis dipelukan laki-laki itu. Ia tak tahan dengan air matanya sejak tadi. Jika sudah berada di dekat laki-laki ini, mungkin ia akan tenang. 

Arsyad membalas pelukan itu dengan erat, lalu mengecup puncak kepala Alsha penuh khawatir. "Tenangin diri kamu dulu, abis itu cerita semuanya ke aku, ya..." ucap Arsyad lembut. 

Setelah Alsha merasa cukup tenang, ia melepaskan pelukannya perlahan. "Inti dari apa yang kakaknya Clara bilang ke aku, dia bakalan balas dendam sama kita, dia juga bilang aku nikah sama kamu cuma karena harta, aku perusak hubungan antara kamu dan Clara, dan dia gak akan mungkin ngelapasin aku gitu aja...Pasti... Dia bakalan buat buruk ke aku dan kamu, Arsyad..."

Arsyad terdiam mendengar ucapan istrinya.  

Alsha kembali menangis dan langsung dipeluk kembali oleh Arsyad. 

Tangan Arsyad terkepal kuat, rahangnya ikut mengeras, emosinya kini tampak akan meledak, namun sebisa mungkin ia menahannya. Ia tak akan tinggal diam dengan semua yang Zihan ucapkan pada istrinya. 

ARSYADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang