VOTE SEBELUM MEMBACA❤️
HAPPY READING ✨
~~~
Zihan menarik keras tangan sang adik hingga perempuan itu terduduk di sofa menahan sakit pada pergelangan tangannya. "Jawab gue, kenapa gue gak boleh ikut campur lagi sama urusan lo? Jelas-jelas tuh orang udah buat hidup lo hancur, lo masih aja ngebela dia dan keluarganya! Gue nggak bisa diam begini Clara! Gue mohon lo jangan tolol!" gertak Zihan penuh frustasi.
Clara yang sejak tadi menunduk, perlahan mengangkat kepalanya, menatap sang kakak dengan tatapan datar. "Setiap kakak ikut campur sama masalah aku, itu nggak pernah berhasil, dan selalu membuat aku dijauhkan dari Arsyad, aku benci kak setiap kali aku menjauhi dari Arsyad!"
Zihan tertawa hambar, "Lo sadar nggak sama ucapan lo? Lo beneran udah nggak waras, lo tau sendiri Clara! Dia udah nikah, mereka juga keliatan harmonis, lo berpikir lo masih ada kesempatan setelah ini?"
Clara berdiri, lalu mencoba tersenyum manis, "Nggak ada yang tau setelah ini bakalan terjadi apa, termasuk kamu kak, aku bakalan buktiin ke kakak kalo aku bisa dapetin Arsyad lagi, dengan cara aku sendiri!" ucap Clara penuh percaya diri dan keyakinannya.
Setelah mengatakan itu, Clara Begegas pergi dari hadapan sang kakak. Membuat Zihan menggeram dengan kelakuan sang adik padanya.
"CLARA!" teriak Zihan dengan keras, namun, Clara enggan berhenti.
***
Alsha kini sedang menunggu Arsyad di mobil. Beberapa saat yang lalu Arsyad masuk ke dalam kelas untuk mengantarkan tugasnya. Di kala sedang menunggu suaminya kembali, Alsha memainkan ponselnya. Sesekali ia tertawa karena melihat beberapa video lucu yang lewat di beranda sosmednya.
Tiba-tiba pintu mobil di ketok oleh seseorang. Alsha sontak menatap ke sumber suara dan sedikit terkejut saat melihat siapa yang mengetok.
Orang tersebut seperti memberi kode agar Alsha keluar dari mobil. Alsha diam sejenak, setelah itu ia segera keluar dari mobil dan menatap dingin pada laki-laki di hadapannya.
"Kenapa ya kak?" tanya Alsha dengan nada tak suka.
"Kakak minta tolong sama kamu boleh? Tolong sampaikan ini ke Arsyad." Ghaidan menatap serius dengan wajah penuh penyesalan.
Alsha tak menjawab, menunggu Ghaidan menyelesaikan ucapannya.
"Aku tau, apa yang aku lakuin adalah kesalahan besar. Aku dengan bodohnya nurutin kemauan aku tanpa mikirin Arsyad dan keluarganya. Dari dulu, Arsyad udah aku anggap sebagai adik aku sendiri, tapi aku justru malah hancurin kepercayaan dia kayak gini." ucap Ghaidan tampak menyesal.
"Kak, sebelum ada aku, Arsyad nggak punya tempat cerita. Dia larinya ke kakak, kan? Dia percaya sama kakak, dia juga bilang, kakak udah seperti kakak kandungnya sendiri, setelah apa yang kakak lakuin ini, aku benar-benar benci sama kakak," ungkap Alsha dengan penuh emosi.
"Aku minta maaf Alsha, aku bersumpah nggak pernah punya niat sedikitpun buat mutusin tali persahabatan aku dan Arsyad, aku khilaf, aku egois, tapi kalo pun aku berlutut sekarang dan minta maaf sama dia, aku tau, dia nggak akan mau maafin, aku tau Arsyad orangnya keras, dia tetap pada pendiriannya."
"Setelah kakak menyesal dengan semua ini, kakak udah yakin kan Arsyad nggak akan maafin, lalu setelah ini gimana? Aku nggak bisa berbuat apapun," jelas Alsha tampak tak ingin ikut campur.
"Aku mohon, cuma kamu satu-satunya orang yang bisa bantu aku Sha," ucap Ghaidan memohon.
Alsha berpikir keras, ia terus mempertimbangkan permintaan Ghaidan, namun di sisi lain, ia juga tetap ingin mengikuti apa kemauan suaminya. Namun, saling memaafkan adalah jalan terbaik.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSYAD
Genç KurguAnak tunggal dari keluarga konglomerat tajir melintir. Mahasiswa tampan & pembuat onar dengan segala pesonanya kini terpaksa menerima perjodohan dengan seorang gadis polos dari desa yg baru saja lulus SMA. Apakah Arsyad adalah korban perjodohan sela...