CHAPTER 20

2.5K 176 116
                                    

GUYS JGN LUPA VOTE YA SEBELUM BACA BIAR AKU SEMANGAT NULIS❤️

- H A P P Y R E A D I N G -

###






Siang ini Alsha sedang di bantu oleh beberapa asisten untuk mengemas barang-barang yang akan di bawa ke villa nanti malam. Ia mengemasi barang-barang ia dan Arsyad hanya beberapa, tidak banyak. Karena ia tahu, di sana hanya sebentar. Tidak lama.

"Alsha."

Alsha menatap ke ambang pintu kamarnya, di mana di sana berdiri Ibu Rika sedang memegang sebuah kotak putih dengan pita merah di atasnya.

"Iya bu?" Alsha mendekati Ibu Rika.

"Ini bawa ke sana juga ya, kemarin Ibu belikan di luar kota buat kamu, tapi lupa kasih ke kamu. Bukanya di sana aja jangan di sini." perintah Ibu Rika sambil tersenyum lembut.

Alsha menerimanya, "Makasih banyak Ibu." ucap Alsha tampak senang.

"Sama-sama sayang," Rika melirik ke setiap sudut di kamar ini, tampak mencari seseorang. "Di mana Arsyad?"

"Oh, tadi Arsyad keluar bu, bilangnya sih nongkrong sama temen-temennya sebentar, sore pulang." jawab Alsha.

Rika terlihat menghela napasnya, "Suami kamu itu, kalian kan berangkat ke villa nanti malam, harusnya dia bantu kemas barang yang mau di bawa, malah keluyuran gak jelas begitu..." ucap Rika mengeluh.

"Gapapa bu, Alsha juga di bantu kok sama mbak-mbak di sini." jawab Alsha tanpa merasa terbebani.

"Ya sudah sayang, nanti sore pokoknya kamu suruh Arsyad pulang ya, Ibu gak mau tau, dia harus udah ada di rumah sore nanti, kakek kamu pasti bakal kasih arahan ke kalian tentang villa itu." jelas Rika.

"Iya bu, baik."

Rika tersenyum dan segera keluar dari kamar Alsha. Kemudian, Alsha kembali merapikan barang-barangnya bersama beberapa asisten yang juga masih membantunya di kamar ini.

Alsha penasaran dengan isi kotak putih berpita merah ini, namun ia mengulumkan senyumnya, sebaiknya ia membukanya di villa bersama Arsyad.




***



"Anjing, gue kalah cok. Apa-apaan ini? Seorang raja ML kalah melawan si curut Pino es cup? Haduh, bisa turun kasta per-ML an nih gue kalo begini mulu!" racau Yordan penuh penyesalan akibat kalah melawan Pino yang biasanya selalu kalah melawan siapapun.

"TOLOL! LAWAN PINO PUN BISA KALAH LO! TOLOL DI PELIHARA!" teriak Afil di telinga Yordan.

"Babi sakit telinga gue njing! Lo diem deh mending, ini urusan gue sama tuh orang." tunjuk Yordan penuh kesal pada Pino. "Gausah sok ganteng gitu lo, baru juga sekali." ejek Yordan tak terima.

Pino tampak menatap Yordan dengan wajah meremehkan sambil menyesap sebatang rokok. "Cupu, cupu aja."

Yordan tertawa pahit mendengar itu. "Wah, bangsad." Yordan benar-benar tak terima dirinya di remehkan.

Yuda datang dan duduk di hadapan Yordan, "Lebay banget lo baru juga kalah sekali." ucap Yuda menambah panas suhu tubuh Yordan.

ARSYADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang