CHAPTER 32

991 118 195
                                    


JANGAN LUPA VOTE DULU YA🌟

HAPPY READING <3

(semua sayang suaminya Alsha😭❤️)




~~~




Alsha kini ada dipangkuan Arsyad, mereka duduk dikursi pengemudi. Alsha memeluk erat tubuh suaminya yang sama-sama basah karena air hujan, perlahan Arsyad memegang dagu Alsha, agar gadis itu menatapnya.

Mata mereka bertemu, tangan Arsyad memegang leher belakang Alsha, mengelusnya perlahan dan mendorongnya, kini bibir mereka kembali menyatu. Alsha langsung mengalungkan kedua tangannya ke leher Arsyad dengan erat.

Setelah lama berciuman di bibir, Arsyad beralih mencium leher milik Alsha dan memberi tanda disana. Alsha memilih tidak melarangnya, bahkan kini tangan nakal laki-laki itu perlahan masuk ke dalam baju Alsha, menelusuri apa yang ada di dalam sana. Kedua tangan Alsha dengan kuat mencengkram bahu suaminya saat tangan nakal Arsyad berhasil memegang sesuatu dibalik bajunya dan mulai memainkannya.

"Arsyad..." panggil Alsha. "Ar-syad... S-stop..." racaunya sambil memejamkan mata, dengan tangan semakin mencengkram bahu suaminya.

Mendengar racauan istrinya, Arsyad ingin lebih. Kepalanya benar-benar sudah kosong, ia sungguh ingin lebih dari ini. Perlahan ia mengeluarkan tangannya dari baju perempuan itu, lalu tangannya kini bergerak untuk membuka celananya sendiri.

Melihat pergerakan Arsyad, Alsha menatapnya tak percaya. "ARSYAD!" dengan cepat ia menahan tangan Arsyad dengan wajah menahan syok.

Arsyad menatap wajah Alsha yang tampak akan menangis, dengan berat hati ia pun membatalkan niatnya.

Alsha menatap ke arah lain dengan jantung yang terus berdetak cepat. Ia mendadak panik sendiri. Alsha benar-benar terlihat sangat takut.

"A-aku kedinginan, k-kepala aku pusing," ucap Alsha beralasan, "Hachimm..." Tiba-tiba ia bersin, hal ini seperti menyelamatkan dirinya.

"Kamu sakit?" tanya Arsyad tampak khawatir, ia mengelus kepala Alsha dan memegang kening perempuan itu. Ya, kepala Alsha terasa sedikit hangat. "Yaudah, kita pulang ya," ucap Arsyad pada akhirnya. Ia benar-benar tak mau Alsha sakit, apalagi dengan tubuh mereka yang kini sangat basah kuyup.

Alsha mengangguk cepat. Ia pun segera pindah ke kursi sebelah, napasnya tampak masih naik turun, debaran jantungnya belum hilang. Ia masih merasakan hal yang barusan terjadi pada dirinya. Tentu saja, suaminya sangat diluar dugaan.

Kini Arsyad bergegas menyetir mobilnya menuju pulang ke rumah.

Tak lama kemudian, mobil Arsyad masuk ke kediaman rumahnya. Setelah memarkirkannya di garasi, mereka berjalan masuk ke dalam rumah bersama, sepertinya orang-orang di rumah sudah pada tidur, se-isi rumah benar-benar gelap dan sepi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 6 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARSYADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang