CHAPTER 10

5.1K 336 220
                                    

VOTE SEBELUM BACA🙏🏻

HAPPY READING GUYS❤️



###





"Alsha please..." 

Alsha terus diam dan menatap Arsyad dengan penuh perasaan... Takut. 

Perlahan, Alsha tersenyum sedikit lalu berdiri, di susul dengan Arsyad yang ikut berdiri dengan wajah bingung. 

"Mau ke mana?" keluh Arsyad. 

"Y-yaudah ayo..." jawab Alsha dengan nada grogi sambil menunduk malu. 

Arsyad tersenyum penuh kemenangan. Ia tampak sangat senang sambil menatap wajah Alsha dengan lama dan berjalan mendekati gadis itu. "Beneran?" tanyanya lagi memastikan. 

"Tuh kan jangan nanya mulu ih..." ucap Alsha yang kini menatap Arsyad dengan kesal. 

"Oke-oke maafin gue." lebih baik Arsyad meminta maaf dari pada keinginannya kembali di tolak oleh Alsha. 

Alsha mengangguk pelan dan kembali menunduk. 

Tiba-tiba Alsha terdiam sejenak saat menatap sebuah tangan yang di sodorkan padanya. 

"Ayo." ajak Arsyad dengan suara lembutnya sambil menyodorkan sebuah tangannya, mengajak dan meminta Alsha agar memegang tangannya. 

Alsha menelan salivanya perlahan, ia ragu-ragu menatap Arsyad. "S-sekarang?" tanyanya polos. 

Arsyad memejamkan matanya sejenak sambil tersenyum menahan tawa, "Alsha, masa tahun depan? Ya sekarang sayang." jawabnya santai.

Alsha melongo mendengar Arsyad memanggilnya sayang. 

Arsyad baru tersadar, "Maaf. Maksudnya Alsha."

"T-tapi gue..." Alsha tak bisa melanjutkan ucapannya. 

"Kenapa lagi? Jangan nolak lagi dong, gue susah payah bujuk lo dan masa lo setega itu sama gue?" ucap Arsyad sok dramatis. 

"Jangan lama-lama."

"Ya engga lah, palingan dua jam."

"Tuh kan..." Alsha mengeluh dan akan duduk ke sofa kembali namun Arsyad menahan bahunya. 

"Iya iya ngga, sebentar aja oke?" bujuk Arsyad kembali dengan kata-kata manisnya. 

Terlalu polos, akhirnya Alsha mengangguk setuju. Melihat Alsha mengangguk mengiyakan, Arsyad mengambil tangan kiri Alsha dan menggenggam erat tangan itu. 

"Ayo." ajak Arsyad. 

Alsha berjalan mengikuti Arsyad. 

Hingga mereka sampai di depan pintu kamar mandi, langkah kaki Arsyad terhenti.

Mereka berhadapan dan saling tatap. 

"Tapi gue minta tolong sama lo." ucap Arsyad tampak ragu mengatakannya. 

Alsha mengerutkan dahi, ia kebingungan. "Apa?"

Arsyad memegang baju Alsha, "Jangan lupa mandi nanti di lepas semua." 

Alsha mematung, tubuhnya benar-benar membeku. Kakinya tampak lemah. Buru-buru ia menundukkan pandangannya dari Arsyad. Lalu Alsha meneguk salivanya kasar. Jantungnya benar-benar tidak aman.

Sangat tidak aman. 

"Yaudah gue mau isi air di bathtub dulu," ujar Arsyad.

Alsha mengangguk, "I-iya, aku mau ambil handuk sebentar." jawab Alsha yang perlahan memundurkan langkah.

ARSYADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang