pluem berhenti dan memandang ke sebelah rumahnya ketika hendak membuka pintu mobil, seorang anak sedang beradu argumen dengan ayahnya.
"papi, chimon bisa berangkat sendiri papi gak perlu nganterin chimon kayak waktu sma, kasih chimon mobil aja, yaaaa"
"nggak, bahaya, papi masih sempet kok nganterin"
"papiiii"
"udah cepet masuk, lagian kamu suka nyasar, pokoknya nggak"
"tapi... "
"gak ada tapi tapi an, cepet masuk ntar telat" tuding ayahnya ke mobil yang dengan terpaksa akhirnya dituruti
pluem memperhatikan sampai mobil itu menghilang di tikungan. minggu lalu memang ada pendatang baru di lingkungan mereka, tapi karena pluem baru saja pulang semalam dari kosan nya maka dia belum sempat bertemu meski yakin ibu nya telah beramah tamah ke sebelah.
"ngapain di sini kak?" suara drake yang mendadak muncul di depannya sembari tersenyum lebar masih duduk santai di atas motornya "frank mana kak?"
"ao, drake" sahut pluem "pagi amat, frank masih sarapan, masuk dulu sana ikut makan"
drake memarkir motornya dan dengan gembira menerima tawaran pluem yang hanya menggelenggkan kepala. kelakuan pacar adiknya itu tetap saja tidak jelas.
menyadari dia akan terlambat jika tidak segera bergegas, pluem segera meluncurkan mobilnya keluar menuju kampus.
pluem merupakan mahasiswa ilmu politik tingkat akhir, karena kampusnya yang agak jauh maka dia lebih memilih untuk kos daripada pulang pergi dari rumah. meskipun dikatakan kos, tapi sebenarnya ayahnya, tay, membelikan sebuah apartment kecil yang dekat dengan kampus nya dan mobil dengan perjanjian paling tidak pluem pulang ke rumah sebulan sekali.
pluem memilih sekolah asrama di tingkat pendidikan sebelumnya, dan selama 6 tahun dia berada di asrama dia memang jarang pulang ke rumah, hanya saat new, ibu pluem, ribut menyuruhnya pulang, baru dia akan menampakkan diri di rumah. frank pernah mengatakan karena terlalu seringnya pluem jarang berkumpul dengan keluarga banyak orang melupakan kalau sebenarnya frank memiliki kakak. bahkan saat drake pertama bertemu pluem, dia mengira pluem adalah sepupu frank yang kadang datang berkunjung, dan oleh pluem di iyakan saja karena dia malas menjelaskan. sampai setahun akhirnya drake baru tahu jika pluem adalah kakak kandung frank saat mendengar new memarahi pluem yang menolak ikut salah satu acara keluarga.
🌈☀
sesampainya di kampus, fiat, satu satu nya temannya, sudah menghadang di depan kelas. pluem menghela nafas malas saat melihat ekspresi wajah temannya itu.
"apa lagi?" katanya datar
"kak oaujun nyebelin, pagi pagi udah nongkrong di depan rumah, mana mama sama papa lagi keluar kota jadi nggak ada yang belain fiat"
"lah, kan lumayan dapat ojek gratis"
"pluem!"
"sorry, udah lah, semua juga pada tahu kalau dia ngejar kamu, terima aja, pusing yang liat kalian berdua"
"nggak, aku setia sama 0075"
pluem hanya menggeleng malas saat fiat menyebut anggota member cover dance bernama hi-end, idola nya. grup hi-end menggunakan nomor sebagai pengganti nama anggota nya, katanya karena sebagian besar anggota grup itu dilarang untuk berkreasi di luar sekolah. dan 0075 adalah idola fiat, dia lah yang menjadikan fiat tertarik pada dance meski dia mengikuti jejak ayahnya mengambil jurusan seni komunikasi film dan fotografi sebagai pilihan studinya.
banyak yang menanyakan kenapa pluem dan fiat yang berbeda jurusan bisa berteman akrab. fiat dan pluem merupakan teman satu kamar di asrama selama 6 tahun sebelum masuk univ. berbeda dengan pluem, fiat lebih sering di tinggal sendiri oleh orangtua nya di rumah, karena itulah dia memilih tinggal di asrama dan di sanalah mereka bertemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
the kid ship
Fanfiction⚠ trigger warning for mental illness issue ⚠ pluemon and junfiat story with frankdrake. pluem got new neighbour, and they have a kid who become his little brother classmate. when his best friend, fiat, got to know if the senior who always bothering...