"kamu punya waktu semalaman dengannya, kenapa tidak tanya langsung? kenapa malah main game sama frank"
pluem dan fiat berada dalam mobil menuju kampus, pluem sudah menawarkan pada oaujun untuk ikut bersama mereka tapi ditolak dengan halus oleh seniornya itu. karena itulah saat ini mereka berdua bebas meributkan masalah sikap oaujun yang memilih untuk berbicara dengan pluem dan menghindari fiat.
"dia menghindari ku, itu artinya dia tidak ingin bicara denganku"
"kamu kan bisa nanya"
"nggak mau, aku juniornya tapi dia malah lebih memilih mu, buat apa aku nanya"
"karena kamu peduli?"
"nggak"
"kalau gitu ya sudah, cuekin aja, ngapain ribut"
pluem menghela nafas sementara fiat memperhatikan pemandangan di luar jendela.
"kak oaujun selalu tersenyum ..." guman fiat pelan "selalu... "
"the saddest people smile the brightest" suara pluem membuat fiat berpaling.
"pernah dengar kalimat itu kan, papa sing pernah mengatakannya padaku dulu" kata pluem "the loneliness people are the kindness, the saddest people smile the brightest ..."
"... the most damaged people are the wisest" lanjut fiat, dia juga pernah mendengar hal yang sama dari papa nya.
pluem tersenyum pada fiat "mungkin kak oaujun takut, takut setelah kamu mengetahui yang sebenarnya kamu akan membencinya"
"aku sudah tidak menyukainya, buat apa dia takut"
"hmm, okay" pluem menganggukkan kepala "aku masih ingat, waktu kita pertama masuk kuliah. hari pertama ospek saat istirahat, ada anak yang berlari ke arah ku dan bertanya ... dia bilang apa ya waktu itu" pluem pura pura berpikir, sementara fiat sudah melotot ke arah pluem
"ah aku ingat" pluem mengatur suaranya, menirukan fiat "'pluem, siapa nama ketua tim mu tadi, ak...'"
fiat berteriak memotong kalimat pluem "iya iya iya, sudah jangan ingatkan aku dengan hal bodoh yang pernah kulakukan"
pluem tertawa "jadi, sebenarnya aku penasaran sejak dulu, waktu itu kamu seperti kagum pada kak oaujun, tapi hari berikutnya tiba tiba aja semua kalimat yang kamu katakan jika berhubungan dengan kak oaujun menjadi kebalikannya"
"bukan apa apa, aku hanya menyesali sudah pernah HAMPIR kagum dengannya"
pluem melirik fiat, senyum usil perlahan menghias, wajahnya "okay. kalau kamu bilang kenapa, aku kasih tahu apa yang kak oaujun katakan padaku kemarin"
"beneran?" tanya fiat semangat
"nggak" sahut pluem "tapi, aku hapus file ini dan jamin mama kit nggak akan tahu" pluem menghentikan mobil karena lampu merah dan mengeluarkan hp, memperlihatkan vidio rekaman fiat yang tidur dalam pelukan oaujun tadi pagi.
"pluem!!" seru fiat berusaha merebut hp "sini, hapus gak?!"
pluem sengaja menyimpan hp nya pada pegangan pintu di sisi kemudi agar tidak bisa di ambil fiat dan segera melajukan mobil begitu lampu hijau menyala
"heh, bahaya tahu" kata pluem menyingkirkan tangan fiat yang terulur di depannya "lagi nyetir nih"
"hapus!!"
"nggak"
"pluem" fiat rasanya ingin memukul kepala pluem, tapi yang dikatakan pluem benar, bahaya karena dia sedang menyetir mobil dan fiat tidak mau ikut celaka. "beneran hapus ya tapi"
KAMU SEDANG MEMBACA
the kid ship
Fanfiction⚠ trigger warning for mental illness issue ⚠ pluemon and junfiat story with frankdrake. pluem got new neighbour, and they have a kid who become his little brother classmate. when his best friend, fiat, got to know if the senior who always bothering...